Partai Golkar mengambil sikap tegas terhadap Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara (Sulut) James Arthur Kojongian (JAK) usai viral atas kasus dugaan menganiaya seorang wanita. JAK kini resmi ditarik dari jabatan pimpinan DPRD Sulut dan dipecat dari Golkar.
Ketua OKK Golkar Sulut Feryando Lamaluta mulanya mengatakan pihaknya telah membentuk tim investigasi sejak 6 Maret 2023 dan melakukan rapat pleno. Dari rapat tersebut ada 2 hal yang diputuskan yakni melakukan reposisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dan melakukan revitalisasi di DPD Golkar Sulut.
"Kami sudah membentuk tim investigasi, kedua sejak 6 Maret kami sudah melakukan rapat pleno dan dipimpin Ibu Ketua Tetty Paruntu, memutuskan ada 2, yaitu satu melakukan reposisi AKD di Sulut. Kedua melakukan revitalisasi di DPD Sulut," ujar Feryando saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (11/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Feryando menyampaikan setelah ada kasus viral JAK diduga menganiaya seorang wanita, Golkar Sulut kemudian mempercepat prosesnya. JAK dipecat dari Golkar dan ditarik dari jabatan pimpinan DPRD Sulut.
"Pertama atas perintah ketua saya menyampaikan saudara JAK tidak lagi menjadi pengurus DPD Golkar Sulut. Kedua soal perubahan atau reposisi AKD menarik yang bersangkutan dari pimpinan DPRD Sulut. Dua poin ini secara tegas, SK sudah ada. Besok akan dijemput oleh Sekretaris DPD," ungkap Feryando.
Terkait pengganti antar waktu (PAW) JAK di DPRD Sulut, Feryando menyebut akan segera diproses. Dia pun menyebut kasus ini akan menjadi pelajaran bagi Golkar.
"Siapa pengganti masih berproses dan kita tunggu saja. Semoga akan jadi pelajaran berharga bagi Golkar. Soal PAW tentunya berproses," imbuhnya.
BK DPRD Sulut Turun Tangan Investigasi Kasus JAK
Sebelumnya, JAK menjadi sorotan usai diduga menganiaya seorang wanita. Dugaan penganiayaan itu pun diselidiki oleh Badan Kehormatan (BK) DPRD Sulut.
"Kami akan lakukan investigasi mencari kebenarannya," ujar Sjenny Kalangi kepada detikcom, Senin (10/4/2023).
Sjenny mengatakan pihaknya bakal membuat rapat pimpinan bersama dengan ketua DPRD Sulut beserta dengan seluruh anggota BK untuk menyikapi video beredar itu.
"Sementara akan konfirmasi dulu dengan teman-teman BK dan akan dirapatkan lebih dulu dengan anggota BK kemudian akan diinvestigasi (untuk mencari kebenaran video)," katanya.
JAK Bantah Aniaya Wanita
Sementara, JAK belakangan ikut memberikan klarifikasi soal video viralnya diduga menganiaya seorang wanita. Dia membantah telah melakukan penganiayaan itu.
"Tidak benar, tidak ada kejadian kekerasan atau apapun itu seperti dalam rekaman yang beredar," kata JAK saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (10/4).
JAK mengatakan video yang beredar merupakan video lama. Namun dia tak menanggapi lagi saat ditanya kronologi kejadian dalam video yang disebutnya sudah lama.
"Rekaman sudah lama," singkat JAK.
(asm/sar)