Polisi mengamankan 4 orang mahasiswa buntut ricuh demo penolakan Undang-undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker) di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kericuhan terjadi usai massa memaksa menerobos masuk ke kantor DPRD Palopo.
"Aksi tadi ricuh karena adik-adik memaksa kehendaknya menerobos masuk kantor DPRD. 4 mahasiswa kami amankan dan 1 anggota kami bernama Ipda Zainuddin terkena batu di pelipis," kata Kapolres Palopo AKBP Safi'i kepada detikSulsel, Senin (10/4/2023).
Safi'i mengungkapkan keempat mahasiswa tersebut diamankan karena diduga melakukan pelemparan batu ke arah petugas. Keempat mahasiswa itu kini masih menjalani pemeriksaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami periksa dulu karena ada dugaan mereka yang melakukan lemparan ke arah petugas. Kita sudah melakukan upaya humanis tapi mereka masih tetap ricuh makanya kami mengambil tindakan," ungkapnya.
"Sementara kami melakukan patroli di lokasi sekitar. Takutnya mereka melakukan aksi susulan," lanjut Safi'i.
Diberitakan sebelumnya, aksi demo menolak UU Ciptaker yang dilakukan sejumlah mahasiswa di depan Kantor DPRD Palopo, Senin (10/4) sekitar pukul 14.00 Wita berakhir ricuh. Demo awalnya berjalan damai dengan mahasiswa berorasi menolak UU Ciptaker sambil membakar ban.
Namun tiba-tiba massa menerobos masuk kantor legislatif lantaran anggota dewan tidak kunjung menemui mereka. Massa merobohkan pagar kantor DPRD Palopo.
Aparat kepolisian yang berjaga pun terlibat aksi dorong dengan massa. Aksi lempar batu ke arah polisi terjadi, sehingga pihak keamanan melepaskan tembakan gas air mata.
"Kami mau ketemu anggota dewan," teriak massa di lokasi.
(asm/sar)