Kapolres Tarakan Minta Tunjukkan Oknum Polisi Minta Upeti Usai Didemo Warga

Kalimantan Utara

Kapolres Tarakan Minta Tunjukkan Oknum Polisi Minta Upeti Usai Didemo Warga

Riani Rahayu - detikSulsel
Minggu, 09 Apr 2023 08:30 WIB
Demo di Polres Tarakan.
Foto: Demo di Polres Tarakan. (dok. istimewa)
Tarakan -

Kapolres Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) AKBP Ronaldo Maradona meminta warga menunjukkan oknum polisi yang meminta upeti ke pengusaha. Hal ini disampaikan usai massa Pasukan Merah Nusantara (PMN) menggelar aksi di depan Mapolres Tarakan.

Aksi PMN itu berlangsung pada Sabtu (8/4) sekitar pukul 14.22 Wita hingga 15.05 Wita dengan jumlah massa 35 orang. Dalam aksi itu, massa meminta agar aparat tak tebang pilih melakukan penindakan hukum.

"Saya bilang sama masyarakat sebagai pertanggungjawaban saya, tunjukkan oknumnya. Jadi kita mau tahu yang mereka tunjuk itu siapa (oknumnya)," kata Ronaldo kepada detikcom, Sabtu (8/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa PMN dalam aksinya tersebut mengatakan ada oknum polisi yang meminta upeti dari pelaku usaha barang-barang ilegal. Meski begitu tak disebut siapa oknum tersebut.

"Ya kalau memang Kapolres buktinya apa. Kalau misalnya anggota ya buktinya apa. Kalau ada oknumnya tunjukkan dan saya akan proses. Tapi kalau tidak ada ya tolong dihentikan fitnah-fitnahan ini," kata Ronaldo.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, aksi demo ini bermula sejak pihaknya gencar mengungkap banyak perkara ilegal di sana. Padahal pihaknya juga sudah mengajak para pendemo untuk diskusi secara terbuka.

"Nah setelah ini (perkara illegal) bisa ditindak, ya inilah responnya kalau saya lihat. Banyak pihak-pihak yang terganggu. Padahal saat mereka menyampaikan akan demo saya sudah ajak mereka untuk diskusi terbuka di hadapan media tetapi mereka menolak," jelasnya.

Ronaldo mengatakan aksi ini juga dipicu dengan adanya kabar penangkapan pengusaha kayu di Tarakan. Disebutkan jika warga tersebut dijemput oleh orang yang mengaku polisi.

"Ini beda kasus lagi. Kasusnya sedang kami tangani, karena yang melakukan dipastikan bukan anggota Polres Tarakan. (Warga tidak ditahan di Polres Tarakan) betul (tidak ada)," pungkasnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads