Massa yang mengatasnamakan Pasukan Merah Nusantara (PMN) di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar demo di Polres Tarakan. Mereka menuntut adanya oknum polisi yang diduga meminta upeti ke pengusaha.
"Benar, mereka melakukan aksi tadi siang. Sekitar setengah jam. Salah satu tuntutannya agar berhenti menerima upeti atau setoran dari pelaku usaha barang-barang ilegal," ujar Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona kepada detikcom, Sabtu (8/4/2023).
Aksi itu berlangsung pada Sabtu siang (8/4) sekitar pukul 14.22 Wita hingga 15.05 Wita dengan jumlah massa 35 orang. Dalam aksi itu, Ronaldo menyebut massa juga meminta agar aparat tak tebang pilih melakukan penindakan hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tuntutan yang disampaikan tadi, pokoknya jangan tebang pilih, ini saya bingung juga tebang pilihnya yang mana. Waktu dikejar pertanyaan itu tidak bisa juga mereka jawab. Tebang pilihnya kasus yang mana," kata dia.
Lanjutnya, massa juga sempat menyinggung agar barang-barang ilegal dapat dilegalkan, seperti penjualan kayu. Massa beralasan jika kebutuhan kayu meningkat, apalagi menjelang hari raya Idul Fitri.
"Jadi yang mereka tuntut adalah kalau selama ini ilegal ya legalkan. Tapi kan tidak bisa karena bukan tugas polisi melegalkan itu," tegasnya.
(asm/asm)