.webp)
Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) terpilih sebagai kota lengkap pertama di pulau Kalimantan. Status ini memastikan semua tanah di Bontang telah terdaftar di pertanahan dan tidak ada lagi sertifikat tanah yang tumpah tindih.
"Hari ini kita deklarasikan Bontang sebagai kota lengkap. Kota lengkap yang dimaksud adalah seluruh tanah di kota Bontang itu semua sudah terdaftar baik secara spasial maupun yuridis," kata Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjantosaat di Gedung Odah Etam, Rabu (5/4/2023).
Secara spasial sendiri artinya tidak ada bagian pertanahan yang tumpah tindih. Sedangkan yuridis, buku tanah maupun surat ukur sudah bisa diunduh secara elektronik maupun secara fisik itu sudah akurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keuntungannya memang banyak sekali, yang jelas sudah tidak ada lagi konflik atau pun sengketa. Dan paling utama memberikan kepastian hukum terhadap masyarakat dan dapat meningkatkan perekonomian mereka. Serta tentunya mafia tanah sudah tidak akan bisa bermain," terangnya.
Selain Bontang, kota lengkap lebih dahulu di dideklarasikan di Bali dan Madiun. Hadi berharap semua daerah di Kalimantan menyandang status kota lengkap.
"Investor akan datang karena memiliki kepastian hukum apabila mengamankan investasinya di wilayah khususnya Bontang. Harapan kita (kota lengkap) akan dideklarasikan di seluruh Kalimantan Timur," bebernya.
Hadi berharap dengan dideklarasikan Bontang sebagai kota lengkap dapat mempermudah pelayanan bagi masyarakat dalam mengurus urusan di pertanahan.
"Adalah dalam rangka digitalisasi juga apabila kota itu menjadi kota lengkap maka akan mudah pelayanan kepada masyarakat dengan mudah," imbuhnya.
Terpisah, Walikota Bontang Basri Rase mengatakan dirinya bersyukur Bontang dipilih sebagai kota lengkap. Ia berharap masyarakat lebih tenang sebab ada kepastian hukum dalam pengurusan tanah maupun bangunan.
"Alhamdulillah saya bersyukur Bontang menjadi kita lengkap di Kalimantan, dan ketiga se Indonesia, setelah Bali dan Madiun. Kota lengkap ini memang sangat bermanfaat sekali bagi kami khususnya terkait kepastian hukum dalam kepemilikan tanah. Tidak ada lagi tumpang tindih terus lebih mudah nantinya kalau berinvestasi," tutur Basri.
Dalam persiapannya menjadi kota lengkap, selama dua tahun belakangan Bontang telah berupaya merintis dalam pemetaan lahan maupun mendata secara elektronik.
"Selama dua tahun kita rinitis dari awal. melakukan pemetaan lahan, pengukuran dan mengeluarkan anggaran tapi itu terbayarkan dengan ditetapkannya Bontang sebagai kota lengkap," pungkasnya.
(hsr/nvl)
