- Sejarah Malam Nuzulul Quran
- Hikmah AL-Quran yang Turun Secara Berangsur-Angsur 1. Meneguhkan Hati Rasulullah SAW dan Umatnya 2. Mempermudah Umat Muslim Menghafal dan Memahaminya 3. Menyesuaikan Problematika dan Dinamika Sosial yang Dihadapi Rasulullah
- Keutamaan Malam nuzulul Quran 1. Lebih Baik dari Seribu Bulan 2. Dosa Orang yang Menghidupkan Malam Nuzulul Quran Dimapuni 3. Malam Penuh Keberkahan 4. Malaikat Turun ke Bumi 5. Takdir Tahunan Dicatat
Malam nuzulul Quran merupakan peristiwa diturunkannya Al-Quran. Malam ini diperingati pada hari ke-17 bulan Ramadan.
Peringatan nuzulul Quran mengacu pada peristiwa saat Rasulullah SAW menerima wahyu untuk pertama kalinya di Gua Hira, yaitu Al-Quran surah Al-'Alaq ayat 1-5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
Malam nuzulul Quran dipenuhi kerahmatan serta keberkahan dan pahala akan dilipatgandakan. Karena itulah malam nuzulul Quran ini banyak dinantikan umat muslim untuk memperbanyak ibadah dan amalan.
Pada tahun 2023 ini, malam nuzulul Quran jatuh pada Jumat, 7 April 2023. Sedangkan hari nuzulul Quran jatuh pada Sabtu, 8 April 2023.
Sejarah Malam Nuzulul Quran
Dilansir dari laman NU Online, peristiwa nuzulul Quran merupakan proses turunnya ayat Al-Quran dalam menyempurnakan ajaran Islam sebagai petunjuk kepada umat manusia. Surat Al-Alaq ayat 1-5 menjadi surat yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah SAW saat berada di Gua Hira pada tahun 610 M.
Proses turunnya Al-Quran terbagi dalam 2 tahap, yang pertama yaitu Al-Quran diturunkan dari Lauh Mahfuz ke langit dunia dalam kitab yang utuh. Disebutkan, pada pada tahap ini Al-Quran diturunkan pada malam lailatul qadar. Dari Ibnu Abbas berkata,
"Al-Quran itu diturunkan pada lailatul qadar secara sekaligus, kemudian diturunkan lagi berdasarkan masa turunnya sebagian demi sebagian secara berangsur pada beberapa bulan dan hari."
Proses kedua, Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW. Peristiwa turunnya Al-Quran ke bumi ini pun diperingati pada malam 17 Ramadhan yang ditandai dengan wahyu pertama Surah Al-Alaq ayat 1-5.
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. AL-Alaq : 1-5).
![]() |
Ketika wahyu pertama turun, Rasulullah SAW masih belum bisa membaca. Ketika Malaikat Jibril mengucapkan firman Allah ini menyerukan Nabi Muhammad SAW untuk membacanya, Rasulullah SAW tidak bisa mengikutinya.
Peristiwa ini pun membuat Rasulullah pulang dalam keadaan gelisah. Bahkan badannya menjadi menggigil dan demam. Sepulangnya di rumah, Rasulullah meminta Khadijah untuk menyelimuti dan menemani Rasulullah hingga beliau tenang.
Waktu yang dibutuhkan untuk diturunkannya Al-Quran dari Malaikat Jibril kepada Rasulullah kurang lebih 23 tahun. Proses turunnya ayat per ayat ini menyesuaikan dengan problematika sosial, krisis moral, keagamaan, kisah-kisah para Nabi terdahulu hingga hikmah yang sesuai dengan kondisi saat itu.
Disebutkan, ayat terakhir Al-Quran turun setelah waktu ashar pada hari Jumat di Padang Arafah saat musim haji terakhir (wada). Adapun ayat terakhir yang diturunkan Malaikat Jibril kepada Rasulullah adalah surah Al-Maidah ayat 3.
Ketika ayat ini turun, Rasulullah sedang berada di atas untanya sehingga agak kesulitan menangkap isi dan makna yang terkandung di dalam ayat 3 surat Al-Maidah. Sehingga, Rasulullah pun memutuskan untuk turun dari untanya dan bersandar pada binatang tersebut. Lalu Malaikat Jibril pun membacakan firman Allah Swt,
"...Pada hari ini telah aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu..." (QS. Al-Maidah: 3).
Setelah ayat ini turun, Rasulullah pun pergi dari Makkah ke Madinah untuk mengumpulkan para sahabat untuk menyampaikan kabar gembira ini.
Ketika para sahabat mendengarnya, mereka pun bergembira seraya berkata,
"Agama kita telah sempurna. Agama kita telah sempurna."
Hikmah AL-Quran yang Turun Secara Berangsur-Angsur
![]() |
Ada 3 hikmah dari diturunkannya Al-Quran secara berangsur-angsur, yaitu:
1. Meneguhkan Hati Rasulullah SAW dan Umatnya
Firman Allah SWT yang diturunkan secara berangsur-angsur menjadi motivasi bagi Rasulullah SAW atas setiap petunjuk yang didapat ketika menghadapi ujian. Termasuk motivasi dari kisah-kisah umat terdahulu
2. Mempermudah Umat Muslim Menghafal dan Memahaminya
Al-Quran yang secara bertahap dapat memudahkan sahabat Nabi untuk menghafal, memahami dan menghayati Al-Quran. Pada masa itu, masyarakat Arab lebih banyak mengarahkan perhatiannya pada hafalan daripada menulis dan membaca sehingga banyak melahirkan hafizh-hafizhah.
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan Allah SWT dalam Surat Al-Jumu'ah ayat 2:
هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ
Artinya: "Dialah yang mengutus seorang Rasul (Nabi Muhammad) kepada kaum yang buta huruf dari (kalangan) mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, serta mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunah), meskipun sebelumnya mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata."
3. Menyesuaikan Problematika dan Dinamika Sosial yang Dihadapi Rasulullah
Tentu saja, Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk umat Muslim secara berangsur-angsur tak lain untuk menyelesaikan problematika yang ada pada saat itu. Al-Bukhari meriwayatkan dari Aisyah yang berkata,
"Ayat yang pertama diturunkan menjelaskan tentang surga dan neraka. Lalu ketika hati orang-orang semakin meyakini kebenaran Islam, maka turunlah ayat-ayat tentang halal dan haram. Andaikan sejak semua yang turun adalah ayat seperti 'Janganlah meminum khamar.' Maka orang-orang akan berkata, 'Kami tidak akan meninggalkan kebiasaan meminum khamar selamanya.' Andaikan yang pertama kali turun adalah ayat 'Jangan berzina' maka, orang-orang akan berkata, 'Kami tidak akan meninggalkan perbuatan zina selamanya."
Keutamaan Malam nuzulul Quran
Malam nuzulul Quran sangat penting bagi umat muslim karena memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan di dalamnya. Itulah mengapa banyak umat muslim yang sangat menantikan malam nuzulul Quran.
Berikut beberapa keutamaan malam nuzulul Quran di Bulan Ramadan yang dilansir dari laman resmi IAIN Madura:
1. Lebih Baik dari Seribu Bulan
Hal ini sebagaimana dalam firman allah SWT, Surah A-Qadr Ayat 3, yang berbunyi:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan."
Adapun maksud dari ayat tersebut yaitu amalan dan ibadah yang kita lakukan selama satu malam di malam nuzulul Quranlebih baik dari amalan yang dilakukan selama seribu bulan.
2. Dosa Orang yang Menghidupkan Malam Nuzulul Quran Dimapuni
Keutamaan lainnya malam nuzulul Quran yaitu, orang-orang yang menghidupkan malam nuzulul Quran akan diampuni dosanya yang telah lalu seperti bayi yang baru lahir.
Hal ini sesuai dengan hadits nabi.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه.
Artinya: "Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari).
3. Malam Penuh Keberkahan
Malam Nuzulul Quran merupakan salah satu malam yang penuh keberkahan. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ad-Dukhan Ayat 3 yang berbunyi:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan."
4. Malaikat Turun ke Bumi
Pada malam nuzulul Quran, para malaikat akan turun ke bumi, termasuk malaikat jibril. Sebagaimana disebutkan dalam surat Al Qadar ayat 4,
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
Artinya: "Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan."
5. Takdir Tahunan Dicatat
Keutaman lainnya malam nuzulul Quran yaitu menjadi malam di mana takdir tahunan manusia akan dicatat. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Ad Dukhan ayat 4 yang berbunyi,
وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ
Artinya: "Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah."
Urusan yang dimaksud dalam ayat tersebut meliputi rezeki, hidup, mati, untung, dan sebagainya. Dengan menghidupkan malam nuzulul Quran, seseorang tidak hanya mendapatkan keberkahan sepanjang tahun tetapi juga takdir baik.