Minibus Pengetap BBM di Samarinda Terbakar, Sopir Kabur Takut Diamuk Warga

Kalimantan Timur

Minibus Pengetap BBM di Samarinda Terbakar, Sopir Kabur Takut Diamuk Warga

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Rabu, 05 Apr 2023 07:20 WIB
Kebakaran minibus di Samarinda sebabkan 4 orang terluka.
Foto: Kebakaran minibus di Samarinda sebabkan 4 orang terluka. (Muhammad Budi Kurniawan/detikcom)
Samarinda -

Sopir minibus yang terbakar di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) saat membawa bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite kabur. Sang sopir diduga menghindari amukan warga.

"Mobil itu ditinggalkan sopirnya melarikan diri karena mobil terbakar," ujara Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda Hendra AH saat ditemukan detikcom di lokasi kejadian, Selasa malam (4/4/2023).

Detik-detik sopir kabur terekam kamera CCTV warga di sekitar lokasi. Dalam video berdurasi 24 detik itu terlihat sopir melompat dari kendaraannya yang sedang terbakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya mungkin karena takut diamuk warga makanya sopir minibus ini kabur," kata Hendra.

Hendra menuturkan minibus tersebut diduga mengakut BBM. Pasalnya petugas kesulitan memadamkan api yang menyebar hingga 30 meter.

ADVERTISEMENT

"Ya sekitar 30 meter sampai lari ke parit kemudian paritnya meledak tadi karena hawa bahan bakar itukan Pertalite sangat pekat kan mudah terbakar," terangnya.

Hendra menambahkan api baru bisa dipadamkan setelah dua jam lebih. Pemadaman tidak hanya menggunakan air, petugas juga juga menyemprotkan busa.

"Sekitar dua jam api baru bisa dipadamkan, karena tidak bisa hanya menggunakan air jadi disemprot pakai busa," ujar Hendra.

Diberitakan sebelumnya, sebuah minibus di Samarinda yang membawa BBM jenis Pertalite terbakar. Insiden ini menyebabkan 4 orang penumpang kendaraan mengalami luka-luka.

"Sekitar empat orang (korbannya), tiga relawan dan satunya wartawan," ungkap Hendra.

Kebakaran minibus itu terjadi di Jalan Pulau Sulawesi, Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda pada Selasa (4/4) pukul 22.20 Wita. Hendra menduga minibus itu mengetap BBM jenis Pertalite alias dibeli di SPBU untuk dijual kembali.

"Ternyata mobil tersebut pengetap bahan bakar isi Pertalite mobil modifikasi," sebutnya.

Sementara keempat korban dilarikan ke rumah sakit. Mereka mengalami luka akibat terkena ledakan jeriken yang berisi BBM.

"Lukanya bukan luka bakar tapi luka akibat ledakan jeriken berisi BBM yang sebelumnya diamankan menjauhi mobil, tapi ternyata karena api menyebar melalui parit akhirnya meledak," pungkasnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads