Aliran Diduga Sesat di Bone Ngaku Gelar Ritual Sesajen demi Hormati Leluhur

Aliran Diduga Sesat di Bone Ngaku Gelar Ritual Sesajen demi Hormati Leluhur

Agung Pramono - detikSulsel
Selasa, 04 Apr 2023 09:08 WIB
Pemerintah di Bone menemui pemilik rumah (pakai sarung) yang mengadakan ritual yang diduga aliran sesat.
Foto: Pemerintah di Bone menemui pemilik rumah (pakai sarung) yang mengadakan ritual yang diduga aliran sesat. (Dok. Istimewa)
Bone -

Aliran diduga sesat di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku melaksanakan ritual membawa sesajen demi menghormati leluhur. Ritual itu dilaksanakan menjelang puncak Hari Jadi Bone (HJB) ke-693.

"Kejadian tersebut adalah hanya sebatas ritual adat dalam rangka mengenang leluhur nenek moyang mereka yang disebut Puang Nene Tambero," Lurah Lonrae Andi Aynal Qitri kepada detikSulsel, Selasa (4/4/2023).

Aynal mengatakan ritual itu dilaksanakan di salah satu rumah warga bernama Basri di Lingkungan Benteng, Kelurahan Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Bone pada Sabtu (1/4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ritual ini dilakukan pada momen HJB yang dilakukan secara pribadi dan di lingkungan keluarga sendiri," tambahnya.

Pihaknya bersama bhabinkamtibmas, babinsa, beserta aparatur pemerintah setempat sudah memanggil pemilik rumah sekaitan ritual tersebut. Pemilik rumah mengakui tidak meminta izin sekaitan pelaksanaan itu sehingga sempat menghebohkan warga setempat.

ADVERTISEMENT

"Basri selaku tuan rumah mengaku salah tidak meminta izin dan menyampaikan kepada pemerintah setempat dan para tetangga. Sehingga terjadi hal-hal yang menghebohkan di mana masyarakat sekitarnya merasa aneh dan baru tentang hal ini," jelasnya.

Aynal mengatakan pihaknya tengah melakukan pembinaan terhadap para pengikut ajaran tersebut. Apalagi mereka mengakui masih minim terkait ilmu agama.

"Kami dari pemerintah bersama KUA tetap menjalin komunikasi yang baik dan terus melakukan pembinaan terutama di bidang keagamaan. Karena mereka sendiri mengakui bahwa ilmu mereka tentang keagamaan masih sangat minim," sambung Aynal.

Namun Aynal belum mau berspekulasi terkait aliran tersebut sebagai sesat. Menurutnya kelompok tersebut merupakan tarekat.

"Dalam ajaran mereka tidak jauh beda degan masyarakat awam yakni Tarekat Ahlussunnah Waljamaah," ungkapnya.

Ritual Bawa Sesajen hingga Dituding Tak Puasa

Sebelumnya diberitakan, aliran diduga sesat ini bikin heboh di media sosial usai menggelar ritual. Ritual itu diisi dengan upacara penyediaan sesajen yang dibawa ke laut.

"Menurut keterangan yang bersangkutan (pemilik rumah) katanya menghormati leluhur mereka dengan membawa sesajian berupa buah-buahan dan juga makanan lalu dibawa ke laut," papar Aynal.

Warga setempat juga geger lantaran ritual tersebut dilaksanakan di tengah bulan Ramadan. Aliran tersebut bahkan dituding tidak mewajibkan pengikutnya berpuasa.

"Kalau terkait puasanya kami belum mendalami betul. Tapi menurut kami itu karena pada saat acara berlangsung kebetulan ada beberapa di antara mereka yang terlihat oleh warga sekitar tidak berpuasa," pungkasnya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads