Tiga desa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) sudah 5 hari terisolir gegara jalan penghubung tertutup longsor sepanjang 100 meter. Kepala desa (kades) pun batal menyewa ekskavator untuk membersihkan material longsor karena biayanya mahal Rp 1,2 juta per jam.
"Tidak ada alat berat ke lokasi (untuk pembersihan)," ujar Kapolsek Kalumpang Iptu Muh Yusuf Bahar kepada detikcom, Jumat (31/3/2023).
Yusuf menuturkan 3 kades setempat sebelumnya sepakat untuk patungan menyewa ekskavator. Namun saat mengetahui biaya sewa yang mahal, ketiganya tidak bisa berbuat banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum dikerjakan karena masih terkendala uang sewa alat berat, sewanya Rp 1,2 juta per jam. Panjang material longsor kurang lebih 100 meter," terangnya.
Apalagi kata dia, pembersihan material longsor tersebut diperkirakan memakan waktu 6-9 hari. Biaya yang akan dikeluarkan pun tidak sedikit.
Saat ini pihaknya tengah menjalin koordinasi dengan Pemprov Sulbar dan Pemkab Mamuju agar alat berat bisa segera diturunkan ke lokasi.
"6 sampai 9 hari (pembersihan material longsor). Sementara dilakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan provinsi," ucapnya.
Yusuf juga mengimbau warga untuk sementara tak melintas di lokasi longsor. Hal itu karena wilayah tersebut masih sering diguyur hujan lebat yang memungkinkan terjadinya longsor susulan.
"Rawan ada longsor susulan dikarenakan curah hujan masih meningkat," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, jalan penghubung 3 desa di wilayah Kalumpang, Mamuju diterjang longsor usai diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Warga meminta Pemkab Mamuju menyiapkan alat berat (ekskavator) agar material longsor dapat segera dibersihkan.
Lokasi longsor berada di Dusun Minanga, Desa Karataun, Kecamatan Kalumpang, Mamuju pada Minggu malam (26/3). Material longsor menutup badan jalan menuju Desa Salumakki, Siraun dan Lasa.
"Longsor parah di 2 titik. Ini yang tertutup akses ke 3 desa," kata Kepala Desa Salumakki Sopater Y Masindana saat dihubungi detikcom,Selasa(28/3).
(hsr/ata)