Santri pondok pesantren (ponpes) Darul Qur'an NW Gentungan di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) diliburkan selama Ramadan setelah asrama mereka terbakar. Insiden tersebut menyebabkan kerugian hingga Rp 1 miliar.
"Kurang lebih (kerugian) Rp 1 miliar. Fasilitas asrama, dapur umum dan dalam-dalamnya," ujar Pimpinan Ponpes Darul Qur'an NW Mamuju KH Ahyar kepada wartawan, Kamis (30/3/2023).
Ahyar menuturkan kebakaran tersebut juga menghanguskan seluruh barang-barang elektronik ponpes. Termasuk sepeda motor milik pembina santri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Yang terbakar) elektronik, kulkas, kendaraan 2 unit, buku-buku, alat pembelajaran, lemari santri," terangnya.
Insiden itu mengakibatkan aktivitas santri terhambat. Pihaknya pun mengambil keputusan untuk meniadakan aktifitas belajar mengajar selama Ramadan.
"Sementara diliburkan selama Ramadan, sudah ada 80 santri juga yang sudah pulang dan di sini masih ada 200 santri. Karena kalau untuk aktifkan lagi proses pembelajaran tentu kita butuh dapur, asrama, apalagi yang kelas 3 sudah mau ujian akhir," jelasnya.
Dia bersyukur tak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut, hanya ada satu guru yang mengalami luka namun tidak parah. Saat ini kata dia, pihaknya masih membutuhkan bantuan sembako untuk kebutuhan santri berbuka dan sahur.
"Dibutuhkan dapur umum dan sembako," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, asrama ponpes Darul Qur'an NW Gentungan Mamuju terbakar. Insiden itu diduga terjadi akibat korsleting listrik.
"Bangunan yang terbakar asrama, rumah pembina dan dapur. Diduga penyebab kebakaran karena korsleting listrik," ujar Kabid Damkar Mamuju Randi Noertadi saat dikonfirmasi," Kamis (30/3).
Ponpes Darul Qur'an NW Gentungan yang berada di Kelurahan Bebanga, Kecamatan Kalukku, Mamuju terbakar pada Kamis (30/3) sekitar pukul 01.30 Wita.
(hsr/hsr)