Gelap Mata Pria Bombana Aniaya Sadis Anaknya gegara Kesal Dibikin Malu

Sulawesi Tenggara

Gelap Mata Pria Bombana Aniaya Sadis Anaknya gegara Kesal Dibikin Malu

Agung Pramono, Nadhir Attamimi - detikSulsel
Kamis, 30 Mar 2023 08:10 WIB
Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi (Foto: istimewa)
Bombana -

Pria inisial TM (43) di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) tega menganiaya anaknya, AS (10) karena merusak fasilitas di ruangan Kantor MIS Watumelomba. Perbuatan AS membuat TM malu hingga gelap mata dan menganiaya anaknya itu.

Aksi penganiayaan itu terjadi di Desa Watumelomba, Kecamatan Tontonunu, Bombana pada Sabtu (25/3) sekitar pukul 10.00 Wita. TM memukul anaknya menggunakan sebilah kayu.

"Iya bapaknya ini sudah minta maaf dan menyesali perbuatannya (memukul secara sadis)," kata Kepala Desa Watumelomba Kisman kepada detikcom, Rabu (29/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisman menuturkan anak TM diketahui kerap mengambil barang milik orang lain. Bahkan, sebelum kejadian penganiayaan anak TM diketahui merusak fasilitas di sekolahnya.

"Anak ini dia rusak fasilitas sekolah, termasuk berkas-berkas penting itu dia rusaki, printer, dicat sekolah pakai tinta suntikan printer," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Perbuatan anaknya itu membuat TM emosi. Dia pun mencari anaknya hingga memukulnya seperti dalam video yang viral di media sosial.

"Dia mengakui (salah memukul anaknya) dan sudah menyesali perbuatannya," bebernya.

Kisman mengaku langsung berkoordinasi dengan aparat penegak hukum setelah mengetahui aksi TM viral di media sosial.

"Setelah saya lihat videonya baru saya tahu, langsung saya konsultasikan dengan DP3A (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dan polisi. Alhamdulillah sudah dalam penanganan," ujarnya.

Dia menambahkan saat ini, korban sementara waktu dibawa oleh DP3A guna proses pemeriksaan kesehatan lebih lanjut. Sedangkan sang ayah masih dalam pantauan pemerintah setempat.

Aksi TM Viral di Media Sosial

Dalam video beredar, tampak AS berbaring di tanah sambil dipukul berkali-kali. Pelaku terlihat menggunakan ranting kayu.

Mendapat perlakuan tersebut, AS hanya menangis dan menjerit kesakitan saat dipukuli. AS tidak melawan dan hanya terus menerus memohon ampun.

"Cauna Pa (tidak mauma Pak). Cauna Pa (tidak mauma Pak). Mapeddi Pa (sakit pak)," kata AS sambil menangis memohon agar ayahnya berhenti memukulnya.

Namun TM tidak mempedulikannya. Bahkan saat AS terbaring di tanah, TM masih terus memukulnya dengan keras.

Tampak AS terus memohon agar pelaku menghentikan perbuatannya. Dia juga mengaku tidak akan mengulangi perbuatannya.

"Mupoloka pa (kamu buat saya patah tulang pak). Cauna Pa (tidak lagi pak). Dena wappakero pemeng pak (tidak saya ulangi lagi pak)," kata bocah tersebut.

Aksi penganiayaan sadis tersebut turut menjadi tontonan sejumlah anak lainnya. Namun tak ada yang berani membantu korban.




(urw/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads