Yayasan Al Mukarrama Al Khaerat Segitiga Emas Sunda Nusantara milik Wali Nono atau Puang Nene di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dituding sesat beranggotakan 90 orang. Pengurus dan anggota yayasan tersebut mayoritas dari petani.
"Pengurus dan anggotanya memang rata-rata petani. Jumlahnya di Bone sekitar 90 orang pengurus dan anggota," kata Wakil Ketua Tim Pakem Tingkat Kabupaten Bone Andi Hairil Akhmad kepada detikSulsel, Selasa (28/3/2023).
Hairil menjelaskan, warga di Kecamatan Libureng tertarik bergabung ke dalam yayasan itu karena ketertarikan cerita orang tua mereka. Kisah yang juga diceritakan oleh Puang Nene.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa mudah dapat anggota di sana, karena karakter orang di sana sudah mendengar pesan orang tuanya dulu. Mirip dengan yang diceritakan oleh Wali Nono," bebernya.
"Semisal yang dibahas sempajang teppettu jenne telluka (cerita sufistik orang dulu). Dan mereka tetap salat, bahkan syahadat," sambung Hairil.
Menurutnya, Puang Nene kecewa atas tudingan sesat ditujukan kepada dirinya beserta kelompoknya. Apalagi Puang Nene disebut tidak pernah mengganggu orang lain, atau memaksa seseorang masuk dalam kelompoknya.
"Mereka malah kecewa kenapa ada tudingan sesat seperti itu," bebernya.
Untuk diketahui, Wali Nono alias Puang Nene sudah menjalani pemeriksaan di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Bone secara tertutup pada Senin (27/3) kemarin. Puang Nene diperiksa bersama 5 orang pengurus yayasan.
"Wali Nono memang dikenal sebagai Puang Nene. Dia merupakan pendiri dari Yayasan Al Mukarrama, dan itu bukanlah aliran dalam pengakuannya. Semacam tarekat," ucap Hairil.
Hairil menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan hal ini sesat atau bukan. Pihaknya masih akan melakukan pengumpulan data dan bahan keterangan.
"Belum bisa kita sebut itu sesat. Kita masih akan pulbaket," bebernya.
(sar/ata)