Tim pengawasan aliran kepercayaan dan aliran keagamaan dalam masyarakat (Tim Pakem) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) memeriksa Wali Nono atau yang disebut Puang Nene bersama 5 orang lainnya. Saat diperiksa, Puang Nene mengaku yang dianutnya bukan aliran, melainkan hanya tarekat.
"Betul, Wali Nono alias Puang Nene yang kami panggil tadi. Sebenarnya bukan diperiksa, hanya wawancara saja," kata Wakil Ketua Tim Pakem Tingkat Kabupaten Bone Andi Hairil Akhmad kepada detikSulsel, Senin (27/3/2023).
Pemeriksaan berlangsung di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Bone mulai pukul 13.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita. Total sebanyak 6 orang yang diperiksa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 6 orang semua yang diwawancara tadi. Semua dari pengurus Yayasan Al Mukarrama Al Khaerat Segitiga Emas Sunda Nusantara," sebut Hairil.
Dia menegaskan, Puang Nene ini bukanlah aliran melainkan hanya nama dari Wali Nono. Warga di sana terbiasa menyebutnya sebagai Puang Nene.
"Wali Nono memang dikenal sebagai Puang Nene. Dia merupakan pendiri dari Yayasan Al Mukarrama, dan itu bukanlah aliran dalam pengakuannya. Semacam tarekat," jelas Hairil.
Hairil menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan hal ini sesat atau bukan. Pihaknya masih akan melakukan pengumpulan data dan bahan keterangan.
"Belum bisa kita sebut itu sesat. Kita masih akan pulbaket," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bone menyampaikan aliran Puang Nene tetap mengakui rukun Islam. Hanya saja terdapat perbedaan pemahaman dalam memaknai Islam.
"Aliran Puang Nene belum tentu sesat. Yang sesat itu kalau tidak mengakui rukun islam, tidak mengakui nabi, tidak mengakui Alquran, dan tidak mengakui salat," kata Ketua MUI Bone Prof KH Muh Amir HM kepada detikSulsel, Senin (27/3).
Amir mengatakan, tarekat bukan berarti sesat, apalagi selama mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menurutnya, tarekat itu ada berbagai macam, yakni mencari hakekat sesuatu dan mencari tuhan.
"Dia (aliran Puang Nene) hanya punya pemahaman yang berbeda. Selama ini dia mengakui itu tidak sesat, hanya perbedaan paham," sebutnya.
Untuk diketahui, Warga Bone sempat dihebohkan dengan kemunculan aliran Puang Nene yang diduga sesat. Aliran ini berada di Desa Mattirowalie, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone.
Aliran Puang Nene disebut sudah memiliki pengikut kurang lebih 40 orang. Aliran ini dikenal sebagai aliran Al Mukarrama Al Khaerat Segitiga Emas Sunda Nusantara.
(ata/nvl)