Puang Nene yang Dituding Sesat di Bone Berasal dari Yayasan, Bukan Aliran

Puang Nene yang Dituding Sesat di Bone Berasal dari Yayasan, Bukan Aliran

Agung Pramono - detikSulsel
Selasa, 28 Mar 2023 16:45 WIB
Wali Nono yang diduga pemimpin dari Aliran Puang Nene di Bone, Sulsel.
Wali Nono yang diduga pemimpin dari Aliran Puang Nene di Bone, Sulsel. Foto: Dok. Tim Pakem Bone
Bone - Tim pengawasan aliran kepercayaan dan aliran keagamaan dalam masyarakat (Tim Pakem) Tingkat Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) telah melakukan pemeriksaan terhadap aliran Puang Nene. Dari hasil pemeriksaan awal Puang Nene merupakan Yayasan.

"Nama Puang Nene hanya panggilan biasa untuk Wali Nono dari pengurus dan anggota Yayasan Al Mukarrama Al Khaerat Segitiga Emas Sunda Nusantara. Wali Nono merupakan pendiri yayasan tersebut," kata Wakil Ketua Tim Pakem Tingkat Kabupaten Bone Andi Hairil Akhmad kepada detikSulsel, Selasa (28/3/2023).

Hairil mengatakan, Tim Pakem melakukan penyelidikan atas persoalan Puang Nene yang dituding sesat. Puang Nene beserta pengurusnya kooperatif datang di Kejaksaan Negeri Bone untuk menjelaskan masalah ini.

"Tidak ada perlakuan khusus bagi Puang Nene. Mereka bukan aliran hanya sebagai yayasan," sebutnya.

Hairil menambahkan, kegiatan Puang Nene adalah tarekat. Hal itu juga diakui mereka tidak pernah menganggu orang lain.

"Tarekat Puang Nene tarekat pangaderen yang soal ade pitue (adat 7), to manurung, dan sebagainya. Mereka juga mengaku tidak pernah mengganggu orang lain," jelasnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bone menyampaikan aliran Puang Nene tetap mengakui rukun Islam. Hanya saja terdapat perbedaan pemahaman dalam memaknai Islam.

"Aliran Puang Nene belum tentu sesat. Yang sesat itu kalau tidak mengakui rukun islam, tidak mengakui nabi, tidak mengakui Alquran, dan tidak mengakui salat," kata Ketua MUI Bone Prof KH Muh Amir HM, Senin (27/3).

Amir mengatakan, tarekat bukan berarti sesat, apalagi selama mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menurutnya, tarekat itu ada berbagai macam, yakni mencari hakekat sesuatu dan mencari tuhan.

"Dia (aliran Puang Nene) hanya punya pemahaman yang berbeda. Selama ini dia mengakui itu tidak sesat, hanya perbedaan paham," sebutnya.

MUI juga mengungkapkan aliran Puang Nene tidak melarang salat lima waktu atau pun salat Jumat. Namun cara salat aliran Puang Nene dilakukan berbeda.

Kendati demikian, pihak MUI memilih untuk tidak tergesa-gesa dalam menentukan aliran Puang Nene termasuk ajaran sesat atau bukan. Semuanya diserahkan sepenuhnya kepada Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat (Pakem) yang menentukan.

"Untuk sementara tunggu saja hasil pemeriksaan Tim Pakem. Karena hari ini pimpinannya diperiksa,"jelasAmir.


(hmw/ata)

Hide Ads