Unhas Ungkap Motif Tawuran Mahasiswa Fapet Vs FIKP: Adu Gengsi

Unhas Ungkap Motif Tawuran Mahasiswa Fapet Vs FIKP: Adu Gengsi

Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Senin, 27 Mar 2023 23:30 WIB
Bentrokan antara mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) dan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas, Makassar, Sulsel.
Bentrokan antara mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) dan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas, Makassar, Sulsel. Foto: Dok. Istimewa
Makassar -

Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap motif tawuran mahasiswa antara Fakultas Peternakan (Fapet) dengan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FKIP) disebabkan adu gengsi. FKIP menganggap Fapet terlalu arogan.

"Yah itu peternakan dianggap arogan oleh kelautan. yang kita dapat informasi itupun dari mahasiswa peternakan bahwa ini ada adu gengsi bahwa peternakan ini (dianggap) seakan-akan sudah melebihi," ujar Ketua Satgas Pengawasan Keamanan dan Ketertiban Kampus Unhas Prof Amir Ilyas kepada detikSulsel, Senin (27/3/2023).

"Yah, itu peternakan dianggap arogan oleh kelautan, maksudnya dia biasa (seperti mau) kuasai ini kampus," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, pihak Fakultas Peternakan kata Prof Amir, merasa dilibat-libatkan antara pertengkaran dua Jurusan Ilmu Kelautan dengan Jurusan Perikanan. Dia menyebut dua jurusan itu memang selalu terlibat pertengkaran.

"Karena informasi kan peternakan bilang yang biasanya bertengkar itu kelautan dan perikanan inikan ada 2 jurusan di gabung 1 fakultas, kelautan dan perikanan. Kenapa kami dilibat-libatkan begitu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Prof Amir menjelaskan persoalan ini sebenarnya hanya miskomunikasi antar fakultas.

"Ini hanya soal miskomunikasi," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, bentrokan di Unhas melibatkan mahasiswa dari Fakultas Peternakan serta Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP). Bentrokan terjadi dua kali.

Pertama, bentrokan terjadi pada Kamis (16/3) yang membuat kaca gedung kedua fakultas itu rusak kena lemparan batu. Namun keesokan harinya, bentrokan kembali pecah pada Jumat (17/3) sekitar pukul 17.00 Wita.

Insiden itu membuat sekretariat mahasiswa Fakultas Peternakan Unhas terbakar usai dilempar bom molotov. Sebanyak 7 mahasiswa dan 1 cleaning service ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah pasti kalau sudah melanggar pakta integritas, tata tertib, peraturan rektor, ya pasti ada sanksi akademiknya. Tertinggi drop out," kata Wakil Rektor I Unhas Prof Muhammad Ruslin.

"(Untuk cleaning service) ada juga proseduralnya, itu masuk ke ranah bidang SDM. Kemungkinan juga akan diberhentikan," ujar Ruslin menambahkan.




(ata/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads