Atribut 'GubernurKu' Beredar di Masjid Makassar, IAS: Setiap Tahun Saya Bagi

Atribut 'GubernurKu' Beredar di Masjid Makassar, IAS: Setiap Tahun Saya Bagi

Agus Umar Dani - detikSulsel
Senin, 27 Mar 2023 11:32 WIB
Ilham Arief Sirajuddin (IAS). (dok. Istimewa)
Foto: Ilham Arief Sirajuddin (IAS). (dok. Istimewa)
Makassar -

Ilham Arief Sirajuddin (IAS) buka suara soal atribut 'GubernurKu' yang beredar di Masjid Amirul Mukminin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). IAS mengaku sudah setiap tahun membagikan atribut berupa jadwal imsakiyah.

"Rasanya setiap tahun ji saya bagi jadwal imsakiyah," kata IAS kepada detikSulsel, Senin (27/3/2023).

IAS lantas menyebut banyak partai-partai politik yang juga melakukan hal serupa. Dia pun meminta masyarakat untuk tidak fokus pada satu titik saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak itu partai-partai bagi-bagi jadwal di masjid. Jangan fokus di Masjid Terapung (Amirul Mukminin)," ujarnya.

Atribut IAS Atribut IAS "GuberurKu" beredar di Masjid Makassar. Foto: (dok. istimewa)

Mantan Wali Kota Makassar dua periode ini pun menyebut dirinya pantas membagikan jadwal imsakiyah di Masjid Amirul Mukminin. Hal ini karena dirinya merupakan ketua pengurus masjid tersebut.

ADVERTISEMENT

"Dan pantas ji kalau saya di Terapung karena kita ketua masjidnya," ucapnya.

Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel menanggapi soal atribut IAS yang beredar di masjid. Bawaslu menyinggung persoalan iktikad baik dalam berkampanye.

"Kami di Bawaslu tidak punya kewenangan, karena itu belum masa tahapan Pilkada sekarang. Tapi kami meminta iktikad baik kepada semua, mari kita menjaga, apalagi ini Ramadan, biarlah kita jadikan Ramadan ini sebagai upaya berhubungan baik dengan Allah," kata Anggota Bawaslu Suslel Saiful Jihad kepada detikSulsel, Sabtu (25/3).

Dia menilai masjid cukup diperuntukkan sebagai tempat ibadah. Dia meminta masjid tidak dicampuri oleh urusan-urusan lain yang bisa membuat sekat.

"Kami minta agar jangan menggunakan fasilitas rumah atau tempat ibadah. Karena tempat ibadah itu kan milik semua kelompok, milik semua golongan, milik semua yang mungkin memiliki dukungan calon yang berbeda," ujarnya.

"Biarlah masjid itu menjadi tempat ibadah, di mana orang bisa bertemu dan bersatu tanpa sekat," imbuhnya.




(asm/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads