.webp)
Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mengklaim punya modal 1,7 juta suara untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) mendatang. Modal ini membuatnya optimis mendapat dukungan DPP Golkar dan memasifkan sosialisasi.
"Kenapa saya harus mengkaitkan itu (suara dan dukungan DPP) semua, karena terus terang saja waktu kita mengikuti Pilkada tahun 2013 kita memperoleh dukungan 1,7 juta. Dibandingkan dengan Nurdin Abdullah saat memenangkan Pilkada kemarin kan selisihnya tidak jauh-jauh banget," kata IAS kepada detikSulsel, Kamis (23/3/2023).
IAS mengklaim daftar 1,7 juta pemilihnya pada Pilgub 2013 komitmen akan mendukungnya lagi saat maju Pilgub 2024. Dia mengatakan hal pertama yang dilakukannya saat mengunjungi masyarakat adalah menyosialisasikan dirinya terlebih dahulu, kemudian disusul dengan sosialisasi pemenangan Partai Golkar pada Pemilu mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Modal ini yang saya ukur, ternyata orang yang 1,7 (juta) ini masih konsisten mau mendukung kita. Nah ini masih mendukung kita pada pilkada yang akan dilaksanakan pada November 2024. Yah baru kita masuk, bahwa saya berharap Golkar akan menjadi pemenang dan akan mengusung kami di Pilgub mendatang," jelasnya.
Dia menambahkan pertemuan yang dilakukannya di daerah diawali dengan perkenalan dirinya sebagai kader Golkar yang kembali aktif. IAS melanjutkan, dirinya menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat yang menerimanya hadir dan mendengarkan dirinya.
"Jadi memperkenalkan diri pertama bahwa saya kembali menjadi kader partai Golkar yang sudah 10 tahun saya tinggalkan. Dan ketika saya kembali ke partai Golkar ternyata partai ini masih dicintai oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Terbukti hari ini bapak-bapak masih mau hadir, bertatap muka dengan saya, sehingga saya merasa bertanggungjawab untuk memberitahukan masyarakat Sulawesi Selatan terima kasih atas apresiasinya dan dukungannya terhadap Partai Golkar," paparnya.
IAS mengaku tugas dasarnya sebagai kader partai adalah memenangkan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto sebagai Presiden. Dia menyebut hal itu sebagai sarana yang dimanfaatkan saat bersosialisasi.
"Sudah, sejak awal. Tugas saya kan bagaimana memenangkan Pak Airlangga sebagai calon presiden dan partai Golkar, tugas saya itu. Dan itulah yang saya manfaatkan ketika saya bersosialisasi ke daerah-daerah,"katanya.
(asm/ata)
