Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menarget 2 kursi di DPRD Tana Toraja (Tator) dan DPRD Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan merekrut bakal calon legislatif (Bacaleg) non muslim. Namun, strategi itu dinilai berat dicapai oleh PKS.
"Soal rekrutmen bacaleg non muslim, tidak otomatis juga caleg tersebut bisa langsung memobilisasi dukungan pemilih," kata pengamat politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Andi Luhur Prianto kepada detikSulsel, Jumat (24/3/2023).
Luhur menjelaskan, PKS masih melekat sebagai partai dengan ideologi Islam. Makanya suara pemilih di daerah minoritas muslim akan tetap berat didapatkan oleh PKS sekalipun merekrut bacaleg non muslim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Identitas politik PKS sebagai partai berbasis ideologi Islam masih sulit secara akseptabilitas di basis-basis pemilih nasionalis-sekuler. Termasuk Tana Toraja dan Toraja Utara," terangnya.
Menurutnya, PKS semestinya menampilkan karakter partai yang inklusif dan terbuka dahulu untuk dapat menggaet suara dari Tator dan Torut. Luhur juga menyebut PKS mesti berhati-hati jika ingin bereksperimen.
"Kalau ingin merebut kursi DPRD di daerah mayoritas non-muslim, PKS harus menampilkan karakter partai yang inklusif dan terbuka. Meskipun eksperimen harus melalui proses panjang dan tidak langsung berhasil. PKS mesti hati-hati mengkalkulasi dukungan," ucapnya.
Dia pun menilai rekrutmen kader dan bacaleg non muslim justru bisa menjadi boomerang bagi PKS di daerah mayoritas non muslim. Khususnya bagi pemilih-pemilih ideologisnya.
"Rekrutmen kader dan bacaleg non-muslim bisa menjadi boomerang bagi PKS, khususnya bagi pemilih-pemilih ideologisnya yang belum terbiasa pada inklusivitas dan keterbukaan. Tokoh yang direkrut bacaleg belum pasti tokoh-tokoh daerah terbaik. Bisa jadi pemilih lama berkurang, sementara pemilih baru juga tak kunjung bertambah," paparnya.
Sementara, jika PKS tetap mengharapkan bacaleg muslim untuk bertarung di Tator dan Torut, hasilnya dianggap akan sama seperti sebelumnya.
"Yah seperti Pemilu sebelumnya. Tidak dapat kursi. Kalau Pemilu dianggap sebagai kontestasi ideologi politik sepertinya PKS tidak akan memperoleh kursi di Toraja," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, PKS menargetkan 2 kursi di DPRD Tator dan DPRD Torut pada Pileg 2024 nanti. PKS pun menyiapkan strategi merekrut bacaleg non muslim.
"Ada dua target utama yang kita inginkan selain kursi. Sebenarnya adalah kita menginginkan PKS itu bisa berkontribusi untuk daerah-daerah yang relatif penduduk muslimnya itu minoritas," kata Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid kepada detikSulsel, Jumat (24/3).
Amri mengaku sudah mulai mendorong DPD Tana Toraja dan Toraja Utara untuk merekrut bacaleg. Hal ini agar PKS bisa menempatkan perwakilannya di 2 kabupaten tersebut.
"Saya mendorong ketua DPD di Toraja Utara dan Tana Toraja itu untuk melakukan rekrutmen dari teman-teman yang non muslim untuk bergabung dengan PKS. Supaya PKS juga bisa menempatkan perwakilannya di DPRD yang kira-kira mempresentasikan mayoritas penduduk yang ada di Toraja," ungkapnya.
(asm/hsr)