PKS Sulsel Dorong Andi Amran Sulaiman Dampingi Anies Baswedan ke DPP

PKS Sulsel Dorong Andi Amran Sulaiman Dampingi Anies Baswedan ke DPP

Andi Nur Isman - detikSulsel
Jumat, 24 Mar 2023 11:00 WIB
Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyad.
Foto: Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyad. (dok. istimewa)
Makassar -

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengusulkan nama Andi Amran Sulaiman sebagai kandidat pendamping Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Amran Sulaiman dinilai relevan sebagai perwakilan Indonesia Timur.

"Sebenarnya sudah lama kita diminta rekomendasi sama DPP terkait dengan usulan calon presiden dan calon wakil presiden. Memang salah satu nama yang muncul untuk Indonesia Timur itu adalah namanya Pak Andi Amran dengan semua pertimbangan yang kita berikan," kata Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid saat dihubungi detikSulsel, Jumat (24/3/2023).

Kendati begitu, Amri mengatakan hal tersebut masih dalam proses pengusulan. Adapun nama yang nantinya dipilih DPP sebagai pendamping Anies akan ditentukan berikutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang menggodok nanti pasti tim pusat nantinya. Cuma kan karena kita punya kesempatan untuk memberikan usulan maka usulan itu kami berikan sebagai perwakilan dari DPW," ujarnya.

Menurut Amri, Amran Sulaiman cukup relevan sebagai pendamping Anies. Dia dinilai bisa mewakili keinginan masyarakat di Indonesia Timur.

ADVERTISEMENT

"Saya kira juga pengusulan beliau cukup relevan dipertimbangkan oleh DPP maupun juga oleh Pak Anies Baswedan sebagai calon presiden," imbuhnya.

Amri mengatakan jika Amran Sulaiman menjadi pendamping Anies maka Indonesia Timur bisa menjadi salah satu prioritas pembangunan. Dia berharap pembangunan ke depan bisa seimbang dibandingkan dengan Indonesia bagian barat.

"Paling tidak Indonesia timur ini bisa mendapatkan prioritaslah dalam pembangunan ke depan. Karena kita tahu Indonesia timur ini bukan cuma suaranya saja yang dibutuhkan, tapi sumber daya alamnya cukup tinggi. Kita berharap dengan adanya peluang ini maka ke depannya pembangunan di Indonesia timur bisa lebih seimbang dibandingkan dengan Indonesia barat," pungkasnya.




(asm/ata)

Hide Ads