Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto dinilai sudah mulai bermanuver untuk memperkenalkan dirinya menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024 mendatang. Salah satunya, Wali Kota Makassar itu mencoba mencuri hati masyarakat Toraja.
Dalam beberapa kesempatan, Danny kerap datang langsung ke Toraja. Terakhir, Danny datang sebagai Ketua IKA Universitas Hasanuddin (Unhas) Sulsel untuk melantik pengurus IKA Unhas Toraja.
Namun, momen kunjungan ke Toraja itu turut dimanfaatkan Danny untuk melakukan safari politik. Ada sejumlah titik yang disiapkan selain agendanya melantik pengurus IKA Unhas Toraja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya tidak hanya menghadiri itu (kegiatan IKA Unhas), tapi memang sudah dipersiapkan lima sampai tujuh titik di daerah di mana musda dan pelantikan IKA Unhas itu dilakukan," kata Pengamat politik dari Profetik Institute Asratillah saat dihubungi detikSulsel, Minggu (19/3/2023).
Menurutnya, agenda Danny ke Toraja memang untuk keperluan pelantikan IKA Unhas di Toraja. Kendati begitu, Asratillah menyebut aktivitas Danny dalam mensosialisasikan dirinya juga bagian dari rencana kunjungan.
"Serupa dengan di Bone beberapa hari lalu, karena saya juga Wakil Sekretaris IKA Unhas, saya ikuti Musda (IKA), nah Danny Pomanto mengunjungi beberapa titik. Walaupun dia tidak mengatakan diri sebagai calon Gubernur, tetapi dia memperkenalkan dan menyampaikan visinya tentang Sulsel, jadi sedang memframing diri bahwa dia adalah orang yang kapabilitas untuk memimpin Sulsel di masa yang akan datang," paparnya.
Asratillah menjelaskan Suku Toraja yang berstatus penduduk tetap di Kota Makassar cukup besar. Dia mengatakan kunjungan Danny ke Toraja beberapa hari lalu juga didampingi oleh beberapa orang dari Makassar yang bersuku Toraja.
"Jadi di Makassar itu, warga yang bersuku Toraja itu cukup besar. Bahkan beberapa orang Makassar yang bersuku Toraja itu dibawa ke sana, bersamaan dengan pelantikan IKA Unhas. Mungkin bertujuan untuk membuka titik-titik pertemuan dengan Danny Pomanto dengan keluarganya di Toraja," jelasnya.
Dia juga menilai kedatangan Danny di Toraja adalah instrumen untuk menggaet simpati masyarakat. Asratillah menganggap itu sebagai manuver politik Danny menuju Pilgub Sulsel.
"Jadi, ini bukan cuman soal suara di Toraja, tetapi juga menyangkut suara suku Toraja yang berdiaspora di daerah-daerah lain. Karena kan kalau jumlah pemilih di Tana Toraja atau Toraja Utara cuman berapa, tetapi yang signifikan ini pemilih suku Toraja yang berdiaspora di Kota Makassar, Maros, Gowa dan Parepare," paparnya lagi.
"Saya pikir hampir di semua daerah itu ada diaspora Toraja-nya," imbuhnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Asratillah juga menyebut manuver politik Danny di Toraja adalah upaya untuk memperoleh simpati pemuka agama. Kedekatannya dengan pemuka agama itu nantinya bisa dimanfaatkan untuk menyosialisasikan Danny kepada para jemaahnya.
"Selanjutnya kan Gereja Toraja relatif solid biasa soal politik. Beda sama kita (Islam) kan agak bebas kita (menentukan pilihan). Sama halnya dengan beberapa waktu lalu, kalau misalnya ada orang mencalonkan diri, biasanya mendekati pendetanya, nanti pendetanya yang sampaikan ke jemaahnya, karena itu kan relatif solid," katanya.
Diketahui, dalam 7 bulan terakhir Danny selalu hadir dalam kegiatan-kegiatan besar di Toraja. Mulai dari Magical Toraja pada Agustus 2022 lalu hingga peringatan 110 tahun Injil Masuk Toraja (IMT) pada 15 Maret 2023.
Saat menghadiri Magical Toraja, Danny bahkan diberi kesempatan untuk memberikan sambutan. Magical Toraja digagas oleh pengurus pusat dan lokal Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) dalam rangka memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Jadi Toraja ke-775 serta menyambut G20.
Selanjutnya pada peringatan 110 tahun IMT, Danny juga hadir, termasuk bersafari dalam sejumlah agenda kegiatan. Namun Danny kebetulan memiliki agenda pelantikan IKA Unhas Toraja sebagai Ketua IKA Unhas Sulsel.
Tak hanya itu, Danny juga berkunjung ke objek wisata Sa'pak Bayo-bayo Sangngalla, Tana Toraja. Di sana Danny juga silaturahmi dengan masyarakat Tana Toraja.
Terkait hal itu, detikSulsel mencoba menghubungi Danny Pomanto. Namun Danny belum memberikan jawaban.