.webp)
Menantu Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto, dr Udin Saputra Malik yang mengumpulkan warga untuk mengikuti senam sehat disoroti lantaran dianggap melakukan manuver politik. Upaya Dokter Udin dinilai ada konflik kepentingan karena kedekatannya dengan kepala daerah.
"Nah sekarang apa pertanyaannya. Senam sehat Dokter Udin dengan ASN. Dia bukan kepala dinas, bukan siapa-siapa. Itu tanda-tanda relasi kuasa yang tidak baik," ucap pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Azwar Hasan kepada detikSulsel, Senin (13/3/2023) malam tadi.
Azwar menambahkan, gerakan Dokter Udin mengumpulkan massa dalam jalan sehat perlu ada penjelasan rasional. Meskipun saat itu dirinya hadir sebagai Sekretaris Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu harus ada penjelasan rasional. Pertama, Udin ini termasuk sosok yang baru. Ketokohannya tidak jelas bisa menggerakkan ribuan massa (pada acara senam sehat)," tegasnya.
Azwar melanjutkan, masyarakat bisa saja mempertanyakan aktivitas Dokter Udin karena bagian keluarga Wali Kota Makassar. Dia juga menyebut masyarakat yang mempersoalkannya adalah bentuk kewajaran.
"Kenapa menjadi pertanyaan, karena dia ada relasi kuasa dengan Wali Kota. Makanya wajar kalau ada masyarakat yang mempertanyakan dan mempersoalkan" papar Azwar.
Untuk diketahui, senam sehat yang diinisiasi KORMI Makassar digelar di Lapangan Kompleks Unhas, Minggu (12/3). Kegiatan itu menghadirkan ribuan warga di Kecamatan Manggala dan juga dihadiri camat hingga lurah.
Sekretaris KORMI Makassar dr Udin Saputra Malik mengatakan senam sehat ini sebagai bentuk edukasi ke masyarakat untuk hidup sehat. Sekaligus mensosialisasikan organisasi KORMI.
"Insya Allah senam sehat ini akan dilakukan di setiap kecamatan sehingga kita bisa menyosialisasikan hidup sehat berbasis olahraga masyarakat, seperti senam," ucap dr Udin Saputra Malik dalam keterangan yang diterima wartawan, Minggu (12/3).
Dokter Udin dalam momen itu berbagi tips kesehatan. Salah satunya terkait program 'Dokter Kita' dari Forum Kemanusiaan Kota Makassar (FKKM) yang dia pimpin.
Menurutnya FKKM merekrut relawan di 153 kelurahan se-Kota Makassar. Di mana, para relawan ini akan turun langsung ke masyarakat dan memastikan mereka sudah mempunyai jaminan kesehatan.
"Relawan ini nanti akan bertanya ke masyarakat apa yang dilakukan ketika sakit, jadi dari pertanyaan itu kita bisa tahu apakah masyarakat sudah punya KIS, BPJS, ataupun asuransi lainnya," ungkapnya.
(sar/nvl)
