Pemkab Konut Hentikan Aktivitas Tambang Usai 2 Sekolah Diterjang Longsor

Sulawesi Tenggara

Pemkab Konut Hentikan Aktivitas Tambang Usai 2 Sekolah Diterjang Longsor

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Rabu, 15 Mar 2023 22:58 WIB
2 sekolah di Konawe Utara, Sultra diterjang longsor.
Foto: 2 sekolah di Konawe Utara, Sultra diterjang longsor. (dok.istimewa)
Konawe Utara -

Pemkab Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) menghentikan aktivitas tambang yang dilakukan PT Bumi Nikel Nusantara (BNN) usai dua sekolah diterjang longsor. Perusahaan tersebut juga diminta membersihkan material longsor di sekolah.

"Kita sudah hentikan sementara (aktivitas PT BNN). Mungkin teknisnya di DLH," kata Bupati Konut Ruksamin kepada detikcom, Rabu (15/3/2023).

Selain menghentikan aktivitas tambang, Pemkab Konut juga meminta perusahaan membersihkan sekolah yang diterjang longsor. Apalagi material longsor terdiri dari batu dan lumpur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Dihukum) membersihkan sekolah dan lain-lain," kata Ruksamin.

Terpisah, General Manager PT BNN Syahrul Nippo mengatakan pihaknya sedang melakukan pembersihan di dua sekolah yang terdampak longsor. Proses pembersihan sekolah diharapkan segera selesai.

ADVERTISEMENT

"Kami lagi kerja di sana membersihkan sekolah, sudah 90 persen. Mudah-mudahan hari ini selesai semua. Sisa genangan lumpur di dalam sekolah," katanya ketika dikonfirmasi detikcom, Rabu (15/3).

2 sekolah di Konawe Utara, Sultra diterjang longsor.2 sekolah di Konawe Utara, Sultra diterjang longsor. Foto: 2 sekolah di Konawe Utara, Sultra diterjang longsor. (Dok. Istimewa)

Syahrul mengaku perusahaan memiliki tanggung jawab moril terhadap dampak dari peristiwa tersebut. Pihaknya juga membenahi fasilitas seperti pagar dan lantai sekolah yang sudah rusak.

"Secara moril tidak boleh tidak bertanggungjawab karena itu masuk dalam IUP kita. Dari manapun penyebabnya apakah dari kita atau tidak, istilahnya kami wajib secara moral (membersihkan). Pagar yang rusak sedang kami benahi," ujarnya.

Syahrul mengungkapkan untuk mengantisipasi hal tersebut terulang, pihak perusahaan tengah membangun talud dan bronjong penahan air di sungai yang berjarak sekitar 250 meter dari sekolah.

"Saya tinggikan taludnya tiga meter dan saya pasang di samping sungai bronjong. Jadi bronjong nanti 250 meter saya pasang untuk menghindari itu lagi," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, dua sekolah di Konawe Utara diterjang longsor pada Minggu (12/3) sekitar pukul 22.00 Wita. Bencana tersebut terjadi usai wilayah tersebut diguyur hujan dan adanya aktivitas pertambangan.

Adapun sekolah terdampak yakni SMP Negeri 1 Satap Andowia dan SD Negeri 8 Andowia yang terletak di Desa Puusuli, Kecamatan Andowia, Konawe Utara.




(hsr/hsr)

Hide Ads