Micin atau Monosodium Glutamat (MSG) merupakan penyedap rasa yang sering ditambahkan dalam makanan dan beberapa orang beranggapan kurang rasanya jika makan tanpa micin. Micin aman dikonsumsi selama tidak berlebihan.
Lantas berapa takaran micin yang aman dikonsumsi?
Dilansir dari detikHealth, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsumsi MSG diperbolehkan sebanyak 120 mg/kg BB/hari. Sedangkan menurut Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB), konsumsi MSG tidak lebih dari 3 g atau 1/4 sendok teh per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Micin atau MSG sendiri merupakan penyedap rasa yang berasal dari asam L-glutamat yang secara alami digunakan oleh banyak makanan. Asam L-glutamat adalah asam amino nonesensial, yang artinya tubuh bisa memproduksi sendiri dan tidak perlu mendapatkannya dari makanan.
Bentuk dari MSG yang berupa bubuk kristal berwarna putih dan tidak memiliki aroma pada industri makanan disebut dengan E621. MSG mudah larut dalam air, terpisah menjadi natrium dan glutamat bebas. MSG diproduksi dengan memfermentasi sumber karbohidrat seperti gula, tebu, dan tetes tebu.
Mengonsumsi micin diperbolehkan untuk menambah cita rasa dalam makanan dan membuat makanan jadi enak, namun micin tidak disarankan melebihi takaran yang telah dianjurkan.
Dalam kaitannya dengan risiko sakit ginjal, dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, dr Jonny, SpPD-KGH, MKes, MM, DCN, FINASIM dari RSPAD Gatot Subroto menjelaskan bahwa penyebab umum penyakit ginjal adalah kencing manis (diabetes) dan darah tinggi (hipertensi).
Penyakit ginjal terbagi atas dua jenis, yaitu penyakit ginjal akut dan penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal akut adalah kondisi dimana ginjal tidak dapat menyaring sisa-sisa makanan dari darah. Sedangkan penyakit ginjal kronis adalah kondisi ketika ginjal mengalami kerusakan dan tidak dapat menyaring darah sebagaimana mestinya.
"Pada orang dewasa, ginjal kronik itu kebanyakan penyebabnya adalah kencing manis dan darah tinggi, penyebab lain batu ginjal, lupus, ada juga yang tidak diketahui. Penyakit kencing manis mencapai 30 persen dari pasien yg menjalani cuci darah. Hipertensi 25 persen. Dua hal ini sudah berkontribusi 55 persen dari jumlah pasien yg menjalani cuci darah," jelasnya kepada detikcom di RS PGI Cikini, Rabu (8/3/2023).
Alasan Konsumsi Micin Berlebihan Bisa Sebabkan Sakit Ginjal
dr Jonny menjelaskan sama halnya dengan garam, kandungan yang kerap kali harus diwaspadai dalam micin adalah natrium. Dalam takaran yang berlebihan, natrium dapat menyebabkan hipertensi karena akan menahan air dalam tubuh.
"Natrium itu akan mengikat air dalam tubuh. Kalau air kita banyak maka air akan tertahan di dalam tubuh maka akan timbul hipertensi. Hipertensi ini bisa mengganggu ginjal karena aliran darah ke ginjal nya juga akan jadi tinggi."
Lebih lanjut ia mengatakan ada beberapa hal bisa dilakukan untuk mencegah gangguan pada ginjal. Di antaranya, makan makanan yang bergizi baik, seperti sayuran dan buah. Minum air putih yang cukup juga penting guna menghindari penyakit ginjal.
"Yang paling utama, pertama menjaga pola hidup sehat. Minum 2-3 liter yang bisa menghasilkan urine 1 cc per kg berat berat badan per jam. Artinya kalau dia beratnya lebih dari 60 kg, maka satu hari harusnya dia urinenya 1.500 cc. Kedua, kalau merokok sebaiknya berhenti. Olahraga teratur. Makan makanan yang dijaga, terutama kencing manis dan darah tinggi," sebutnya
"Makanan hindari yang tinggi garam dan protein karena duanya beban buat ginjal. Kalau minuman air putih cukup untuk menjaga ginjal. Kalau makanan khusus untuk ginjalnya sehat itu belum ada, tetapi makanan seperti buah, sayur yg mengandung kadar tinggi antioksidan itu lebih baik buat ginjal," lanjutnya.
(urw/alk)