5 Mitos Populer soal Bulan Purnama yang Terpatahkan

5 Mitos Populer soal Bulan Purnama yang Terpatahkan

Tim detikINET - detikSulsel
Rabu, 08 Mar 2023 21:40 WIB
Ilustrasi bulan purnama
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/jakkapan21)
Jakarta -

Bulan Purnama adalah salah satu fenomena langit yang menampilkan bulan secara menyeluruh. Selain keindahannya yang nampak dari bumi, Bulan Purnama menyimpan banyak mitos yang diyakini oleh sejumlah orang.

Dilansir dari detikINET, di negara-negara barat, fenomena Bulan Purnama punya penamaan yang unik. Biasanya, penamaan tersebut didasarkan pada musim kemunculan Purnama. Misalnya Worm Moon, menurut Old Farmer's Almanac, mengacu pada musim cacing bermunculan dari tanah setelah hujan musim semi.

Pada zaman dahulu, banyak masyarakat dari Barat menganggap kemunculan Bulan Purnama selalu ditandai dengan bermacam-macam mitos, mulai dari hal-hal yang berbau mistis, hingga menganggap bahwa ada manusia serigala jadi-jadian atau werewolf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Live Science, Senin (6/3/2023) ilmuwan di berbagai belahan dunia pun banyak yang mencoba mengungkap mitos yang berkaitan dengan Bulan Purnama. Hasilnya, beberapa hal berbau tahayul tentang Bulan Purnama berhasil terpatahkan.

1. Kesurupan Setan dan Memicu Kejang-kejang

Pada zaman dulu, masyarakat Eropa percaya kejang-kejang yang dialami bertepatan dengan Bulan Purnama disebabkan oleh kesurupan setan.

ADVERTISEMENT

Namun penelitian di jurnal Epilepsy & Behavior di tahun 2004 menyatakan, kejang-kejang adalah tanda dari penyakit epilepsi. Lebih lanjut, penelitian itu juga tidak menemukan hubungan antara epilepsi dengan Bulan Purnama, meskipun tidak sedikit pasien yang menyatakan serangan epilepsi terjadi saat Bulan penuh muncul.

2. Membuat Hewan Jatuh Sakit

Berdasarkan penelitian University of Colorado, jumlah pasien rumah sakit hewan dilaporkan meningkat sekitar malam Bulan Purnama. Peningkatannya terjadi sebanyak 23% untuk kucing dan 28% untuk anjing.

Namun ilmuwan University of Colorado mengatakan ini bukan indikasi hewan lebih mudah sakit saat Bulan Purnama. Peningkatan jumlah hewan yang terluka atau sakit saat Bulan Purnama disebutkan terjadi akibat kesalahan si majikan.

Saat Bulan bersinar terang, diketahui banyak pemilik hewan membawa piaraan mereka keluar rumah untuk jalan-jalan. Hal itulah yang meningkatkan risiko kecelakaan dan sakit pada hewan.

3. Anjing Menjadi Galak

Berdasarkan data England Journal of Medicine pada tahun 2001, diketahui jumlah gigitan hewan pada dokter akan meningkat pesat saat Bulan Purnama, bahkan disebut kenaikannya hingga dua kali lipat.

Namun hal itu dibantah oleh penelitian dari Australia. Dari penelitian itu, disimpulkan bahwa jika angka gigitan hewan, terutama anjing relatif sama di setiap malam, meskipun saat Bulan Purnama sekalipun.

4. Anak-Anak Jadi Susah Tidur

Ada satu kepercayaan yang dianut secara luas di banyak budaya di belahan dunia bahwa Bulan Purnama membuat anak-anak lebih aktif.

Mereka meyakini bahwa ketika terjadi Bulan Purnama membuat anak-anak akan kesulitan tidur atau lebih sering menangis.

Tetapi ketika para ilmuwan akhirnya menguji teori ini. Para ilmuwan tidak menemukan perubahan yang luas atau dramatis dalam pola tidur anak-anak yang terkait dengan Bulan. Para ilmuwan hanya menemukan bahwa anak-anak selalu aktif selama periodesasi Bulan, baik itu di awal Bulan, pertengahan ataupun akhir Bulan. Jadi bukan hanya saat Bulan Purnama.

5. Bikin Manusia Jadi Gila

Mitos yang paling dipercaya oleh banyak adalah peningkatan jumlah orang gila dan kunjungan rumah sakit di malam saat terjadinya Bulan Purnama.

Namun lagi-lagi, hal itu terbantahkan karena berdasarkan hasil dua penelitian di jurnal Psychiatric Services (2005) dan American Journal of Emergency Medicine (1996), tidak ada perbedaan antara jumlah kunjungan pasien di rumah sakit dan psikiater pada malam biasa dan saat Bulan Purnama.




(urw/alk)

Hide Ads