NASA Bersiap Kembangkan Roket Tenaga Nuklir, Persingkat Perjalanan ke Mars

NASA Bersiap Kembangkan Roket Tenaga Nuklir, Persingkat Perjalanan ke Mars

Tim detikINET - detikSulsel
Sabtu, 28 Jan 2023 23:10 WIB
The SpaceX Falcon Heavy rocket is launched on classified mission USSF-67 for the U.S. Space Force at Cape Canaveral, Florida, U.S. January 15, 2023. REUTERS/Steve Nesius
Ilustrasi roket. (Foto: REUTERS/STEVE NESIUS)
Jakarta -

NASA bersiap mengembangkan roket bertenaga nuklir. Terkait rencana ini, NASA mengatakan telah bermitra dengan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) untuk mengembangkan dan mendemonstrasikan mesin roket bertenaga nuklir di luar angkasa pada tahun 2027.

Proyek ini ditujukan untuk mengembangkan sistem propulsi baru di luar angkasa yang berbeda dengan sistem kimia yang sudah digunakan sejak awal mula roket modern.

"Menggunakan roket termal nuklir memungkinkan waktu transit yang lebih cepat, mengurangi risiko bagi astronaut," kata NASA dalam keterangan resminya, yang dilansir dari detikINET yang mengutip The Guardian, Rabu (25/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan pula roket ini nantinya bisa memangkas waktu perjalanan dari Bumi ke Mars.

"Mengurangi waktu transit adalah komponen kunci untuk misi manusia ke Mars, karena perjalanan yang lebih lama membutuhkan lebih banyak suplai dan sistem yang lebih kuat," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Dengan teknologi roket saat ini, perjalanan dari Bumi ke Mars sejauh 123 juta km memakan waktu sekitar tujuh bulan. Belum diketahui berapa waktu yang bisa dipangkas menggunakan roket bertenaga nuklir, tapi Administrator NASA Bill Nelson mengatakan akan memudahkan pesawat dan manusia melakukan perjalanan luar angkasa dengan kecepatan tinggi.

"Dengan bantuan teknologi baru ini, astronaut bisa bertualang ke dan dari luar angkasa jauh lebih cepat dari sebelumnya -- kemampuan utama untuk mempersiapkan misi berawak ke Mars," kata Nelson.

Selain itu, roket bertenaga nuklir juga memiliki keuntungan lainnya seperti kapasitas muatan sains yang lebih besar dan tenaga yang lebih besar untuk instrumentasi dan komunikasi.

Untuk diketahui, ini bukan pertama kalinya NASA mengembangkan roket bertenaga nuklir. Lewat program Nuclear Engine for Rocket Vehicle Application (NERVA), NASA berencana menerbangkan astronaut ke Mars menggunakan roket bertenaga nuklir pada tahun 1979. Tapi program tersebut dibatalkan pada tahun 1972 karena pemotongan anggaran dan kekhawatiran akan Perang Dingin.

NASA tahun lalu berhasil meluncurkan misi Artemis 1 ke Bulan. Misi ini akan menjadi batu loncatan untuk mendaratkan astronaut ke Bulan pada tahun 2025, diikuti dengan pendaratan astronaut perdana di Mars pada tahun 2030.




(alk/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads