Panduan Sholat Nisfu Syaban 2023 Lengkap Cara dan Bacaannya

Panduan Sholat Nisfu Syaban 2023 Lengkap Cara dan Bacaannya

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Selasa, 07 Mar 2023 20:11 WIB
Sholat
Ilustrasi (Foto: iStock)
Makassar -

Sholat sunnah Nisfu Syaban merupakan salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam Nisfu Syaban atau malam ke-15 di bulan Syaban. Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu hari yang dimuliakan dalam Islam.

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 M yang diterbitkan oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 1 Syaban 1444 H bertepatan dengan tanggal 22 Februari 2023 M. Dengan demikian, Nisfu Syaban jatuh pada 8 Maret 2023 atau mulai 7 Maret 2023 malam.

Sementara itu, menurut Kalender Islam Global Tunggal 1444 H yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, tanggal 1 Syaban 1444 H jatuh pada tanggal 21 Februari 2023 M. Mengacu pada penanggalan tersebut, Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 7 Maret atau dimulai 6 Maret 2023 malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imam Al-Ghazali menyebutkan malam Nisfu Syaban ini sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Karena itu umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Salah satu amalan yang dianjurkan di malam Nisfu Syaban adalah sholat sunnah Nisfu Syaban. Shalat ini bisa dilakukan secara berjamaah ataupun sendiri di rumah.

ADVERTISEMENT

Niat Sholat Nisfu Syaban

Ketika hendak melaksanakan sholat Nisfu Syaban, umat muslim harus mengucap niat terlebih dahulu. Sebagaimana dalam aturan Islam segala perbuatan yang dilaksanakan harus diawali dengan niat.

Adapun niat untuk melaksanakan sholat Nisfu Syaban, yaitu:

Niat sholat Nisfu Syaban sebagai imam:

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ

Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini imâman lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.

Artinya:

"Aku niat shalat sunah nisfu sya'ban dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar."

Niat sholat Nisfu Syaban sebagai makmum:

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ

Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini ma'mûman lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.

Artinya:

"Aku niat shalat sunah nisfu sya'ban dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar."

Niat sholat Nisfu Syaban sendiri di rumah:

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ

Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.

Artinya:

"Aku niat sholat sunah nisfu sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar."

Tata Cara Pelaksaanaan Puasa Nisfu Syaban

Selanjutnya perlu juga diketahui tata cara sholat Nisfu Syaban. Berikut ini tata cara sholat Nisfu Syaban baik secara berjamaah ataupun sholat sendiri di rumah:

1. Membaca niat

2. Para rakaat pertama sesudah Al-fatihah membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali

3. Rukuk

4. I'tidal

5. Sujud

6. Duduk diantara dua sujud

7. Sujud kedua

8. Pada rakaat kedua sesudah Al-fatihah kembali membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali

9. Rukuk

10. I'tidal

11. Sujud

12. Duduk di antara dua sujud

13. Sujud kedua

14. Tahiyat akhir

15. salam.

Adapun jumlah rakaat untuk melaksanakan sholat Nisfu Syaban ini bisa sampai 100 rakaat dengan 50 kali salam. Namun jumlah tersebut bisa disesuaikan dengan kemampuan.

Bacaan Doa Setelah Nisfu Syaban

Setelah selesai melaksanakan sholat, umat muslim juga dianjurkan untuk membaca doa khusus malam nisfu syaban. Adapun doa yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

بِـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ

اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in'âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma'manal khâ'ifîn.

Allâhumma in kunta katabtanî 'indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî 'indaka sa'îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal 'alâ lisâni nabiyyikal mursal, "yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu, wa 'indahû ummul kitâb" wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil 'alamîn.

Artinya:

"Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."

Amalan Lain Malam Nisfu Syaban

Selain melaksanakan sholat di malam Nisfu Syaban, terdapat beberapa amalan lain yang dapat dilaksanakan. Amalan tersebut sebagaimana yang disarikan dari kitab Madza fi Sya'ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.

Adapun amalan Nisfu Syaban tersebut, yaitu:

1. Memperbanyak Doa

Salah satu amalan yang dianjurkan dilaksanakan pada saat malam Nisfu Syaban yaitu memperbanyak doa. Anjuran ini sebagaimana yang disebutkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء

Artinya, "(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam Nisfu Sya'ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)." (HR al-Baihaqi).

2. Membaca Dua Kalimat Syahadat

Dua kalimat syahadat merupakan kalimat-kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun, terlebih lagi pada malam Nisfu Syaban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi'nânul Qulûb Bidzikri 'Allâmil Ghuyûb mengatakan:

"Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya'ban dan malam pertengahannya."

3. Memperbanyak Istighfar

Amalan lainnya yang dianjurkan dilaksanakan pada malam Nisfu Syaban adalah memperbanyak istighfar. Meskipun manusia dalam kesehariannya bergelimang dosa, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun.

Karena itulah, umat muslim sangat dianjurkan senantiasa meminta ampunan (istighfar), terlebih lagi pada malam Nisfu Syaban.

Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi'nânul Qulûb mengatakan, "Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya".

"Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadits. Pada bulan Syaban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan," sambung Sayyid Alawi.




(urw/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads