Razia badut jalanan yang dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berujung ricuh karena pihak keluarga tidak terima anaknya ditangkap. Aksi kejar-kejaran hingga pelemparan batu pun tidak terhindarkan.
Terlihat dalam video beredar, seorang pria berjaket merah mendatangi mobil petugas mengaku mencari adiknya yang diamankan petugas. Pria itu kemudian terlibat cekcok dengan petugas, dia bahkan nekat mengejar mobil yang sudah berjalan sambil menunjuk-nunjuk petugas.
Salah seorang petugas Satpol PP terdengar meneriaki pria berjaket merah itu. Di video lainnya, suasana serupa juga terlihat, sejumlah pemotor tampak mengikuti mobil petugas selepas razia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Plt Kepala Dinsos Makassar Armin Paera membenarkan insiden tersebut. Dia menyebut, kericuhan itu terjadi saat pihaknya melakukan razia badut jalanan di Jalan Adhyaksa Makassar, Sabtu (25/2) sekitar pukul 15.00 Wita.
"Kebetulan ada badut jalanan kita amankan, keluarganya keberatan. Keluarganya itu yang sempat terprovokasi sampai terjadi keributan," tutur Armin kepada detikSulsel, Sabtu (26/2/2023).
Dia menjelaskan, razia itu melibatkan Satpol PP Makassar dan aparat kepolisian. Salah seorang keluarga dari badut yang terjaring razia tidak terima sehingga melakukan pelemparan ke arah mobil dan mengenai seorang personel Dinsos Makassar.
"Sempat dikejar. Berdasarkan informasi dari teman-teman yang turun, memang ada pelemparan batu," tuturnya.
"Petugas ada yang kena di bagian kaki. Kakinya tergores kayaknya itu," tambah Armin.
Armin mengatakan, badut jalanan dan anjal yang diamankan saat itu hendak dibawa ke Rumah Penanganan Trauma Center (RTPC). Namun pihak keluarga mengikuti mobil petugas.
"Keluarga korban berdatangan di RTPC. Di situ kita mediasi. Orang tua anak yang diamankan disuruh tanda tangan surat pernyataan agar anaknya tidak lagi turun ke jalan," urai Armin.
Razia badut dan anjal yang dilakukan Dinsos bersama pihak terkait dilakukan di sejumlah titik hari itu. Sebanyak 13 badut dan 2 anjal diamankan.
"Rata-rata anak-anak semua yang diamankan, usia SD. Terus dipulangkan dengan catatan orang tua membuat surat pernyataan. Alhamdulillah sudah aman," tegasnya.
(urw/urw)