Sebanyak 15 badut dan anak jalanan (anjal) terjaring razia di sejumlah titik Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka kemudian diamankan Dinas Sosial lantaran dianggap mengganggu ketertiban umum.
"Ada 13 badut kita tertibkan dan 2 anjal, dan semuanya itu kita amankan," ungkap Plt Kepala Dinsos Makassar Armin Paera kepada detikSulsel, Minggu (26/2/2023).
Razia badut dan anjal yang melibatkan Satpol PP dan aparat kepolisian ini digelar di sejumlah wilayah Kota Makassar pada Sabtu (25/2). Armin menuturkan, penertiban ini dilakukan juga berdasarkan laporan warga yang terganggu dengan aktivitas mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini menjadi keresahan warga Makassar banyaknya badut-badut di jalanan akhirnya kita turun melakukan patroli," tegasnya.
Armin melanjutkan, 15 badut dan anjal yang diamankan itu kemudian diamankan di Rumah Penanganan Trauma Center (RTPC). Mereka kemudian diasesmen untuk kemudian dikoordinasikan ke pihak keluarga menandatangani surat pertanyaan.
"Kita beri pengertian bahwa apa yang dilakukan itu mengganggu ketertiban di jalan. Orang tuanya menandatangani surat pernyataan agar anaknya tidak lagi turun ke jalan," imbuh Armin.
"Rata-rata anak-anak semua yang diamankan, usia SD. Terus dipulangkan dengan catatan orang tua membuat surat pernyataan. Alhamdulillah sudah aman," tambahnya.
Armin juga mengaku, razia badut dan anjal ini sempat berujung kericuhan lantaran ada pihak yang mengaku keluarga tidak terima ada badut yang diamankan. Keributan itu terjadi saat razia di Jalan Adhyaksa Makassar, Sabtu (25/2).
"Kebetulan ada badut jalanan kita amankan, keluarganya keberatan. Keluarganya itu yang sempat terprovokasi sampai terjadi keributan," tutur Armin.
Menurutnya, pihak keluarga yang tidak terima sempat melakukan pelemparan batu ke arah mobil hingga mengenai seorang personel Dinsos Makassar. Bahkan mobul petugas diikuti rombongan pemotor dari belakang.
"Petugas ada yang kena (lemparan batu) di bagian kaki. Kakinya tergores kayaknya itu," paparnya.
Menurut Armin, badut jalanan dan anjal yang diamankan saat itu hendak dibawa ke Rumah Penanganan Trauma Center (RTPC). Namun pihak keluarga anjal yang diamankan mengikuti mobil petugas.
"Keluarga korban berdatangan di RTPC. Di situ kita mediasi," pungkasnya.
(sar/asm)