Lantas apa saja hikmah ziarah kubur dalam ajaran Islam? Berikut penjelasan dan dalilnya.
Dilansir detikHikmah, Firman Arifandi, Lc., MA dalam A-Z Ziarah Kubur dalam Islam menyebutkan dalil terkait ziarah kubur dalam hadits dari Buraidah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang ingin berziarah maka lakukanlah dan jangan kalian mengatakan 'hujran' (ucapan-ucapan batil)." (HR. Muslim).
Berikut 5 hikmah ziarah kubur dalam ajaran Islam:
1. Mengingatkan Akan Kematian dan Kehidupan di Akhirat
Melakukan ziarah kubur akan mengingatkan manusia akan adanya hari kematian dan kehidupan selanjutnya di akhirat. Dengan mengingat kematian dan kehidupan di akhirat dapat mendorong manusia untuk semakin rajin dalam beribadah, berbuat kebaikan, dan beramal saleh.
Abdurrahman Misno dalam buku Mari Ziarah Kubur menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri pernah melakukan ziarah kubur ke makam ibunya yang ada di Madinah.
Rasulullah SAW pun pernah menyampaikan bahwa berziarah kubur dapat mengingatkan manusia dengan akhirat. Hal ini sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Buraidah RA, Rasulullah SAW bersabda:
قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ القُبُورِ، فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِي زِيَارَةِ قَبْرِ أُمِّهِ، فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الآخِرَةَ
Artinya: "Aku pernah melarang kalian berziarah kubur. Sekarang telah diizinkan untuk Muhammad menziarahi makam ibunya. Maka berziarahlah karena berziarah kubur itu dapat mengingatkan dengan akhirat" (HR. Tirmidzi).
2. Pengampunan Dosa
Hikmah lain dari ziarah kubur adalah diampuninya dosa. Sebagaimana yang terdapat dalam kitab al-Mu'jam al-Kabir lit Tabhrani juz 19:
حدثنا محمد بن أحمد أبو النعمان بن شبل البصري, حدثنا أبى, حدثنا عم أبى محمد بن النعمان عن يحي بن العلاء البجلي عن عبد الكريم أبى أمية عن مجاهد عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "من زار قبر أبويه أو احدهما فى كل جمعة غفر له وكتب برا
Artinya: "Rasulullah bersabda: Barangsiapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan ia tercatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya" (HR Abu Hurairah).
3. Memohonkan Ampunan bagi Mayat
Hikmah selanjutnya adalah dapat memohonkan ampunan bagi orang yang telah meninggal dunia dan melapangkan kuburnya. Sebab doa-doa yang dipanjatkan dapat dirasakan oleh orang yang telah meninggal.
Perkara ini dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW pada hadits yang diriwayatkan oleh Ad-Dailami:
ما الْمَيّتُ في القَبْرِ إلاّ كالْغَرِيْق الْمُتَغَوِّثِ يَنتَظِرُ دَعْوَةً تَلحَقُه مِن أبٍ أوْ أُمٍّ أوْ أخٍ أوْ صَدِيقٍ فإذا لَحِقَتْه كانَتْ أحَبَّ إليه مِن الدُّنيا ومَا فيها وإنَّ اللهَ عزّ وجلّ لَيُدخِلُ على أهْلِ القُبُورِ مِن دُعاءِ أهْلِ الأَرْضِ أمْثَالَ الجِبالِ وإنَّ هَديَّةَ الأَحْيَاءِ إلى الأَمْوَاتِ الاِسْتِغفارُ لهم
Artinya: "Seorang mayat dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang memohon pertolongan. Ia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak, dan kawan yang terpercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya, maka itu lebih disukainya daripada dunia dan seisinya. Dan sesungguhnya, Allah menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah memohon istigfar kepada Allah SWT untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka" (HR. Ad-Dailami).
4. Menyadarkan Manusia Sebagai Makhluk yang Lemah
Dikutip dari buku Fiqih Madrasah Tsanawiyah yang ditulis oleh Machnunah Ani Zulfah, M. Pdl. dan Chyntia Tulusiawati, berziarah kubur dapat memberikan kesadaran bagi manusia bahwa dirinya adalah makhluk yang lemah. Sekuat-kuatnya ataupun sebesar-besarnya kekuasaan manusia, ia tetap sangat lemah di hadapan Allah karena hakikatnya manusia memang diciptakan dalam keadaan lemah. Hal ini sebagaimana dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 28:
يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا
Arab-latin: Arab-Latin: Yurīdullāhu ay yukhaffifa 'angkum, wa khuliqal-insānu ḍa'īfā
Artinya: "Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (dalam keadaan) lemah" (QS. An-Nisa:28)
5. Menghindarkan Diri Dari Cinta Dunia yang Berlebihan
Hikmah dari berziarah kubur selanjutnya adalah menghindarkan manusia dari cinta dunia yang berlebihan. Hakikatnya kehidupan di dunia hanyalah bersifat sementara.
Melakukan ziarah kubur akan menjadikan manusia sadar akan kemewahan dunia yang akan hilang pada masanya. Sesungguhnya kehidupan yang kekal abadi hanyalah kehidupan di akhirat.
Kenikmatan yang dirasakan manusia di dunia pasti akan ditanyai di akhirat kelak. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surat At-Takatsur ayat 8:
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
Arab-latin: Arab-Latin: ṡumma latus`alunna yauma`iżin 'anin-na'īm
Artinya: "Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia" (QS. At-Takatsur:8).
(alk/alk)