Menjelang akhir zaman Ka'bah akan mengalami kehancuran. Bangunan mulia tersebut akan dirobohkan oleh Dzu as Suwaiqatain bersama pasukannya.
Dilansir dari detikHikmah, Rasulullah SAW menyebut dalam haditsnya bahwa, menjelang hari kiamat Ka'bah akan hancur hingga tidak ada lagi yang akan menunaikan haji maupun umroh. Keterangan tersebut dilandasi dari hadits riwayat Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda dalam Shahih Muslim Jilid 1:
"Dzu as Suwaiqatain dari Habasyah akan merobohkan Baitullah (Ka'bah)." (HR Muslim)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapa Dzu as Suwaiqatain?
Dzu as Suwaiqatain berasal dari bangsa Habasyah. Adapun ciri-ciri Dzu as Suwaiqatain pernah disebutkan oleh Rasulullah SAW.
Dalam buku Kisah-kisah Gaib dalam Hadits Shahih yang ditulis oleh Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar, Rasulullah SAW pernah menyebutkan ciri-ciri dari kelompok penghancur Ka'bah pada akhir zaman kelak.
Dijelaskan bahwa, kelompok tersebut dipimpin oleh seorang pemimpin yang ciri fisiknya berkulit hitam, berlangkah lebar, bagian ubun-ubunya tidak berambut, bagian tangannya memiliki kebengkokan, dan kedua pahanya saling berjauhan satu sama lain.
Tidak hanya itu, Dzu as Suwaiqatain juga dicirikan memiliki betis yang kecil. Hal itulah yang membuatnya dijuluki dengan Suwaiqatain atau pemilik dua buah betis yang kecil. Julukan tersebut dibuat oleh Rasulullah SAW berdasarkan ciri fisik sosok penghancur Ka'bah tersebut.
Wallahu'alam.
Lantas, bagaimana cara Dzu as Suwaiqatain menghancurkan Ka'bah di Akhir Zaman?
Cara Dzu as Suwaiqatain Hancurkan Ka'bah
Dalam keterangan hadits Rasulullah SAW dijelaskan bagaimana cara Dzu as Suwaiqatain menghancurkan Ka'bah. Salah satunya dalam riwayat hadits yang dikisahkan dari Abdillah bin Amru RA.
Dari hadits tersebut dijelaskan bahwa, Dzu as Suwaiqatain menghancurkan Ka'bah dengan merampas perhiasan Ka'bah, melepas kain penutup Ka'bah (kiswah), hingga merusak Ka'bah dengan cangkul dan sekopnya. Berikut bunyi hadits yang bersanad jayyid dan kuat tersebut.
يُخَرِّبُ الْكَعْبَةَ ذُو السُّوَيْقَتَيْنِ مِنَ الْحَبَشَةِ، وَيَسْلُبُهَا حِلْيَتَهَا، وَيُجَرِّدُهَا مِنْ كُسْوَتِهَا، وَلَكَأَنِّى أَنْظُرُ إِلَيْهِ أُصَيْلِعَ أُفَيْدِعَ يَضْرِبُ عَلَيْهَا بِمِسْحَاتِهِ وَمِعْوَلِهِ.
Artinya: "Kakbah dihancurkan oleh Dzu as Suwaiqatain dari Habasyah, perhiasannya dirampas, dan lepaskan kain penutupnya. Seakan-akan aku melihat kepalanya botak dan bengkok tulang-tulang persendiannya. Ia menghantam Kakbah dengan cangkul dan skopnya," (HR Ahmad).
Selain itu, dalam keterangan hadits lainnya yang dinukil dalam kitab hadits Abu Dawud pada Bab An Nahyu an Tahyij al Habasyah juga menyebutkan bahwa, pasukan Dzu as Suwaiqatain bahkan sempat berhasil mengeluarkan harta terpendam yang ada pada Ka'bah.
"Biarkanlah orang-orang Habasyah sebagaimana mereka membiarkan kalian. Sesungguhnya, hanya Dzu as Suwaiqatain dari Habasyah yang akan mengeluarkan harta simpanan Ka'bah," (HR Abu Dawud).
Dzu as Suwaiqatain menghancurkan Ka'bah dengan tujuan, agar tidak ada lagi umat Islam yang bisa menunaikan ibadah haji. Saat ibadah haji tidak lagi ditunaikan, itu menjadi salah satu pertanda dekatnya hari kiamat. Rasulullah SAW pernah bersabda dalam suatu hadits yang diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri RA.
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى لاَ يُحَجَّ البَيْتُ
Artinya: "Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum Ka'bah ini tidak lagi didatangi orang untuk menunaikan ibadah haji." (HR Hakim dan Abu Ya'la).
(alk/alk)