Ular piton sepanjang 9 meter di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa dibunuh warga usai menyerang seekor anjing. Binatang melata itu dilumpuhkan setelah 7 kali ditebas menggunakan kapak.
Ular itu pertama kali ditemukan petani bernama La Dewa (55) di Desa La Haji, Kecamatan Napano Kusambi, Muna Barat pada Rabu (22/2) sekitar 08.00 Wita. Ular piton 9 meter itu sempat melilit anjing miliknya saat perjalanan ke kebun.
"Nanti 7 kali tebasan pakai kapak baru dia mati itu ular dan anjingku lepas," ungkap La Dewa kepada detikcom, Kamis (23/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
La Dewa menjelaskan, awalnya dia menggunakan parang saat menebas ular tersebut. Namun lilitan ular terhadap anjingnya tidak juga kendur.
Dia lalu mengambil kapak yang disimpan di motornya. Senjata tajam miliknya itu akhirnya bisa memberikan perlawanan kepada ular itu.
"Saya pakai parang dulu (tebas) itu ular tapi tidak mempan, baru saya bawakan kapak. Nanti pakai kapan (mempan)," paparnya.
Awalnya, pertahanan ular itu belum juga goyah sejak ditebas menggunakan kapak. Menurut La Dewa, barulah pada serangan kelima, lilitan ular terhadap anjingnya mulai dilepaskan.
"Potongan kelima itu baru mulai goyah sudah ada ciri-ciri mulai lepas," terang La Dewa.
La Dewa pun kembali menunggu momen yang tepat untuk menyerang ular raksasa itu. Kapaknya pun menyasar bagian leher ular begitu ada kesempatan.
Tebasan keenam ternyata membuat ular itu lemah. Tanpa pikir panjang, La Dewa langsung menebas ular piton itu hingga tidak berdaya.
"Mulai kelihatan kepalanya baru saya tebas, dia mati nanti tebasan ketujuh kali," imbuh La Dewa.
La Dewa mengaku takut menghadapi ular piton 9 meter itu. Namun dia khawatir anjing yang selalu menemaninya ke kebun mati dililit ular jika tidak diselamatkan.
"Sebenarnya saya takut juga tapi nanti anjingku mati. Nah setelah 7 kali tebasan itu anjingku dia larimi dan itu ular mulai mati," jelasnya.
Ular Piton 9 Meter Dijual Rp 500 Ribu
Ular yang dilumpuhkan La Dewa pun membuat geger warga setempat saat jasad hewan liar itu dibawa ke kampung. Ular piton sepanjang 9 meter itu lalu dijual dengan harga Rp 500 ribu.
"Ularnya hanya laku sekitar Rp 500 ribu tadi anak-anak mereka sudah jual," sebut Sadi, warga setempat kepada detikcom, Rabu (22/2).
Sadi melanjutkan daging ular itu tidak bisa dijual dengan harga tinggi. Menurut dia, Pembelinya mempertimbangkan banyaknya luka di tubuh ular piton itu.
"Karena mungkin banyak luka-lukanya," beber Sadi.
Uang hasil penjualan ular piton 9 meter itu pun sudah dibagi oleh warga yang menjualnya di Desa Kambara, Kecamatan Tiworo Kepulauan, Muna Barat.
"Tadi mereka angkut pakai pikap bawa di Kambara untuk dijual. Harganya mereka sudah bagi-bagi," pungkasnya.
(sar/hsr)