Nasib Piton 8 dan 9 Meter di Muna Barat Mati Ditebas Usai Serang Babi-Anjing

Sulawesi Tenggara

Nasib Piton 8 dan 9 Meter di Muna Barat Mati Ditebas Usai Serang Babi-Anjing

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Kamis, 23 Feb 2023 07:30 WIB
Penampakan ular 9 meter di Muna Barat, Sultra.
Foto: Penampakan ular piton 9 meter di Muna Barat, Sultra. (Dok. Istimewa)
Muna Barat -

Dua ekor ular piton masing-masing sepanjang 8 dan 9 meter membuat geger masyarakat di Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra). Namun nasib kedua ular itu sama-sama mati ditebas warga setelah menyerang babi hingga anjing.

Awalnya, ular piton 8 meter ditemukan di sebuah hutan Desa La Haji, Kecamatan Napano Kusambi, Muna Barat pada Jumat (17/2) sekitar pukul 15.00 Wita. Binatang melata itu ditemukan warga bernama La Bansi (60).

La Bansi yang tengah berkebun mulanya mendengar suara rintihan babi. Dia pun lantas mengeceknya lalu dikagetkan dengan temuan ular piton hendak menyerang babi hutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sementara tidur-tidur di pondok-pondok tiba-tiba dengar suara babi bunyi," ucap La Bansi kepada detikcom, Senin (20/2/2023).

Penampakan ular piton raksasa 8 meter yang mati ditebas warga di Muna Barat, Sulawesi Tenggara.Penampakan ular piton 8 meter yang mati ditebas warga di Muna Barat, Sulawesi Tenggara. (Foto: Dokumen Istimewa)

La Bansi sempat terdiam sejenak sebelum akhirnya berpikir untuk melumpuhkan ular yang sudah bergelantungan di atas pohon. Dia pun mengambil parang miliknya lalu menebas ekor ular tersebut saat kondisi dianggap sudah aman.

ADVERTISEMENT

"Saya potong dulu ekornya satu kali terus dia turun dari pohon," sebutnya.

Ular piton itu kemudian terjatuh dari pohon. Tanpa pikir panjang, La Bansi kemudian kembali menebas ular sepanjang 8 meter itu di bagian leher.

"Dua kali saya potong di bagian bawah lehernya itu ular langsung mati," ungkap La Bansi.

La Bansi mengaku sempat ragu untuk membunuh ular tersebut. Namun dia khawatir ular raksasa itu bisa berdampak buruk terhadap warga sekitar jika dibiarkan.

"Kalau saya tidak lumpuhkan takutnya nanti dia serang orang-orang sekitar," imbuh La Bansi.

Tiga hari setelah kejadian itu, warga Muna Barat kembali digegerkan dengan penemuan ular piton sepanjang 9 meter. Ular itu ditemukan petani bernama La Dewa (55) di Desa La Haji, Kecamatan Napano Kusambi, Muna Barat pada Rabu (22/2) sekitar 08.00 Wita.

Ular piton 9 meter mati ditebas La Dewa menggunakan kapak. La Dewa memutuskan membunuh ular itu setelah anjing miliknya nyaris dimangsa.

"Kurang lebih 9 meter panjangnya ini ular," kata Sadi, warga setempat kepada wartawan, Rabu (22/2).

Sadi menuturkan, La Dewa yang merupakan mertuanya itu awalnya hendak ke kebun diikuti seekor anjingnya. Dalam perjalanan, anjingnya yang tengah melintasi semak belukar tiba-tiba menggonggong.

"Tiba-tiba berteriak itu anjing, dia (La Dewa) pikir ada babi dia (anjingnya) ketemu. Tidak lama dia curiga, dia pergi lihat padahal ada mi itu ular dan anjingnya sudah posisi dililit," ungkapnya.

Sontak, La Dewa mengayunkan parang miliknya ke arah badan ular itu, tapi tidak mempan. La Dewa kemudian mengambil kapak miliknya yang ada di atas motor.

"Pertama mertuaku dia hantamkan pakai parang tapi tidak mempan, terus dia ambilkan kapak baru dia hantamkan sampai mati," beber Sadi.

Penemuan dua ular piton masing-masing sepanjang 8 dan 9 meter itu bernasib sama mati di tangan warga. Keduanya pun sama-sama berakhir dijual kepada pengepul namun dengan harga yang berbeda.

Simak penjualan dua ular piton di halaman selanjutnya.

Hasil Penjualan Piton 8 Meter Ditolak La Bansi

Ular piton sepanjang 8 meter dengan berat 100 kilogram itu dijual kepada seharga Rp 600 ribu. Estimasi berat daging kulit 60 kilogram dan isi dalam sekitar 40 kilogram.

"Beratnya itu ular bersih daging 60 kilogram kalau dengan usus sekitar 100 kilogram. Jadi dia hanya beli daging saja, Rp 10 ribu per kilogram" ungkap Soleh, warga setempat saat dikonfirmasi, Minggu (19/2).

Ular yang ditemukan dan dilumpuhkan oleh La Bansi itu dijual warga bernama La Herma. Namun belakangan La Bansi menolak uang hasil penjualan daging ular itu.

"Nah yang bunuh ular ini dia tidak mau ambil uangnya karena dia takut makan uangnya ular. Takut nanti ketemu lagi ular," paparnya.

Soleh juga tidak tahu pasti nasib ular itu setelah dijual. Namun selama ini warga Muna Barat dianggap kerap menjual hewan melata ke tempat tersebut.

"Saya kurang tahu mau diapakan di sana, tapi di sana memang dia khusus beli ular dan babi," urai Soleh.

Piton 9 Meter Dijual Murah karena Penuh Luka

Ular piton 9 meter di Muna Barat, Sultra diangkut ke mobil pikap untuk dijual.Ular piton 9 meter di Muna Barat, Sultra diangkut ke mobil pikap untuk dijual. (Foto: Dok. Istimewa)

Sementara ular piton 9 meter dijual dengan harga Rp 500 ribu. Harga jualnya lebih rendah dari ular piton 8 meter lantaran badan ular sudah penuh luka.

"Ularnya hanya laku sekitar Rp 500 ribu tadi anak-anak mereka sudah jual. (Dijual murah dari piton 8 meter) Karena mungkin banyak luka-lukanya," sebut Sadi, warga setempat kepada wartawan, Rabu (22/2).

Menurut Sadi, uang hasil penjualan ular piton 9 meter sudah dibagi oleh warga yang menjualnya di Desa Kambara, Kecamatan Tiworo Kepulauan, Muna Barat.

"Tadi mereka angkut pakai pikap bawa di Kambara untuk dijual. Harganya mereka sudah bagi-bagi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/sar)

Hide Ads