Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan kelompok mamalia yang umumnya memiliki bulu di sekujur tubuhnya. Namun, rupanya ada sebagian kucing yang tidak memiliki bulu.
Kira-kira, apa penyebabnya?
Dilansir dari detikEdu, terdapat sejumlah kucing yang seluruh tubuhnya tak ditumbuhi bulu, salah satunya kucing Sphynx. Padalah, kucing pada umumnya memiliki bulu yang tumbuh di sekujur tubuh untuk menjaga kestabilan suhu tubuh mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena tidak memiliki bulu, kucing jenis Sphynx ini sangat peka terhadap dingin dan rentan disengat matahari pada musim panas. Karena itulah, orang yang memiliki kucing jenis ini biasanya tak memperbolehkan peliharaan mereka keluar dan hanya tinggal di dalam ruangan.
Lalu mengapa kucing Sphynx tidak berbulu? Berikut ini penjelasannya dilansir melalui laman BBC Science Focus.
Alasan Kucing Sphynx Tidak Berbulu
Charlotte Corney, penjaga kebun binatang dan pendiri The Wildheart Trust menjelaskan kucing Sphynx tidak berbulu karena adanya mutasi pada gen. Gen yang mengalami mutasi tersebut bertanggung jawab untuk menyediakan rambut dengan protein keratin saat keluar dari folikel tubuh.
Sebenarnya, kucing Sphynx memiliki bulu karena sudah terbentuk. Akan tetapi, saat keluar, struktur bulu tersebut lebih lemah dari kucing biasa sehingga mudah rusak dan rontok.
Kucing jenis ini sempat disebut dengan nama Canadian Hairless. Mereka pertama kali terlihat di Toronto pada tahun 1996.
Hal menariknya, kucing Sphynx ini rupanya lahir dari kucing domestik daerah setempat dan ditemukan tidak berbulu. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan adanya hasil mutasi dari genetik secara alami.
Sebelum dinamai menjadi Canadian Hairless, mulanya kucing tersebut diberi nama 'Prune' dan dibuat sebuah program pembiakan kucing tak berbulu pertama tersebut.
"Mutasi genetik dapat terjadi pada kucing secara alami, tetapi pembiakan selektif untuk sifat ini terjadi sejak tahun 1960-an yang menghasilkan berbagai keturunan Sphynx. Beberapa jenis kucing Sphynx benar-benar botak, sementara yang lain memiliki bulu halus di tubuh mereka," ujar Charlotte Corney.
Proses Mutasi Gen Kucing Sphynx
Mutasi gen pada kucing Sphynx yang menyebabkan mereka tidak memiliki bulu terjadi pada gen keratin 71 (KRT 71) yang berperan penting dalam pembentukan rambut. Gen tersebut adalah keratin tipe II yang terdapat di semua sel epitel atau sel yang melapisi tubuh dan bertindak sebagai pelindung.
KRT 71 mengkodekan protein yang kemudian 'diekspresikan' dalam selubung akar bagian dalam folikel rambut. Ketika sebuah gen 'diekspresikan' pada dasarnya gen itu dihidupkan.
Selanjutnya, DNA akan diubah menjadi sebuah struktur yang ada dan beroperasi di dalam sel, sehingga tubuh dapat memproduksi protein. Tak hanya di kucing Sphynx fenotipe lain (sifat suatu organisme) telah dicatat sebagai hasil mutasi gen KRT71.
Sementara itu, dalam studi sebelumnya, terungkap bahwa gen ini juga bertanggung jawab atas bentuk bulu yang keriting pada anjing dan tikus.
Sama seperti kucing lainnya, kucing Sphynx juga memiliki beragam warna. Bulu yang dimiliki hewan ini ibarat bulu pada buah persik yang halus.
Walaupun Sphynx tidak memiliki bulu sekujur tubuhnya tak ada bulu, terkadang mereka tetap memiliki rambut di pangkal hidung, telinga atau ujung ekor mereka. Ketika memegang tubuh hewan ini, akan terasa sensasi seperti memegang botol air hangat berlapis suede karena tubuhnya yang berdarah panas.
(urw/alk)