Hilang Jejak KKB Egianus Kogoya Usai Tinggalkan Paro-Bawa Pilot Susi Air

Papua Pegunungan

Hilang Jejak KKB Egianus Kogoya Usai Tinggalkan Paro-Bawa Pilot Susi Air

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Jumat, 17 Feb 2023 07:06 WIB
Penampakan pesawat Susi Air yang dibakar KKB di Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
Foto: Penampakan pesawat Susi Air yang dibakar KKB di Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan. (Dok. Istimewa)
Nduga -

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya dipastikan telah meninggalkan Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan dengan membawa pilot Susi Air yang disandera. Polisi kini tengah mencari lokasi terbaru Egianus dkk.

"Sudah dipastikan Egianus dan pilot sudah keluar dari (Distrik) Paro," ujar Dirkrimum Polda Sulsel Kombes Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Kamis (16/2/2023).

Setelah meninggalkan Distrik Paro, polisi sementara ini kehilangan jejak Egianus Kogoya. Faizal mengaku belum mengetahui pasti keberadaannya dan masih melakukan pencarian terhadap sang pilot, Philip Mark Mehrtens.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sedang memastikan dari mana keberadaan posisinya," tegas Faizal yang juga Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz.

Lebih lanjut Faizal menyampaikan Distrik Paro saat ini dalam keadaan kosong. Para warga sudah meninggalkan wilayah tersebut untuk mengungsi.

ADVERTISEMENT

"Selama 2 hari 1 malam kami di sana, tak ada melihat ada warga lagi yang tinggal di sana. Jadi memang masyarakat di sana sudah mengungsi semua," ujarnya.

"Egianus Kogoya dkk sudah tidak ada lagi di sana, dan aktivitas penduduk juga tidak ada," tegas Faizal.

Pihaknya juga sudah melakukan olah TKP pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Distrik Paro. Faizal mengungkapkan 80 persen pesawat sudah ludes terbakar.

"Mengenai kondisi pesawat 80 persen hangus terbakar, yang tinggal hanya sebagian sayap dan kemudian baling-baling dan ekor pesawat," sebutnya.

Faizal menambahkan, pihaknya telah mengevakuasi badan pesawat yang tersisa. Landasan pacu atau runway Lapangan Terbang Paro juga dibersihkan agar bisa dioperasikan kembali.

"Selain olah TKP kita juga melakukan pembersihan badan pesawat yang hangus terbakar. Jadi lapangan terbang udah bisa kembali digunakan," papar Faizal.

Faizal juga mengungkapkan, Satgas Damai Cartenz masih berada di Distrik Paro untuk melakukan pengamanan terhadap bandara dan rumah-rumah warga yang ditinggal. Dia memastikan daerah tersebut kini telah jauh dari gangguan KKB.

"Di sana kini dijaga teman-teman dari Kopasgat. Lapangan terbang juga kini dijaga oleh mereka serta tentunya kehadiran kami untuk mengamankan rumah-rumah warga yang ditinggal," pungkasnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Negosiasi dengan KKB Egianus Kogoya Sudah Terjalin

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan tim negosiasi telah menjalin komunikasi dengan KKB Egianus Kogoya. Namun negosiasi tersebut belum mendapatkan hasil.

"Informasi yang kami dapat tim negosiasi dari pemerintah daerah dan tokoh-tokoh di Nduga dengan KKB dalam rangka negosiasi sudah pernah terjadi. Tinggal kita lihat sejauh mana negosiasi itu berjalan. Kita belum tahu hasilnya," ungkap Mayjen Saleh dalam konferensi persnya di Lanud Mimika, Papua Tengah, Kamis (16/2).

Saleh menjelaskan upaya penyelamatan pilot Susi Air menggunakan strategi soft approach atau negosiasi. Bupati Nduga dan sejumlah tokoh masyarakat serta tokoh agama di wilayah tersebut dilibatkan dalam proses negosiasi.

"Yang pertama bahwa sampai dengan saat ini upaya yang dilakukan terhadap penyelamatan Capt Philip masih dilakukan pendekatan dialog soft approach yang dilakukan pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Namun itu dalam standard operasi kami TNI Polri ada batasnya," tegasnya.

Saleh pun mengaku tak ingin menutup-nutupi proses penyelamatan terhadap Philip Mark Mehrtens yang disandera Egianus Kogoya dkk. Dia menegaskan proses penegakan hukum ini akan berjalan secara transparan.

"Jadi ada batas waktunya. Saya tidak putuskan atau sampaikan batas waktunya di sini. Karena ini adalah merupakan suatu hal yang harus kita rahasiakan," tuturnya.

"Tetapi saya sampaikan apabila itu tiba pada waktunya. Maka TNI Polri akan melakukan tindakan penegakan hukum secara terukur dan terpilih serta terarah. Kita sudah siap segala prajurit baik anggota TNI dan Polri yang terpilih dan terseleksi yang nantinya akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang saya sampaikan tadi, terpilih terukur dan terarah," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads