Distrik Paro Nduga Kosong Ditinggal Warga Eksodus ke Kenyam gegara Teror KKB

Papua Pegunungan

Distrik Paro Nduga Kosong Ditinggal Warga Eksodus ke Kenyam gegara Teror KKB

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Kamis, 16 Feb 2023 20:17 WIB
Warga Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan dievakuasi pascateror KKB.
Foto: Warga Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan dievakuasi pascateror KKB. (Dok. Istimewa)
Nduga -

Warga Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan memilih eksodus ke Kenyam akibat teror dan intimidasi yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin Egianus Kogoya. Polisi mengungkapkan distrik Paro saat ini dalam kondisi kosong tak berpenghuni.

"Kita telah berhasil duduki Distrik Paro. Kemudian kita mengecek apakah masih ada masyarakat di sana. Ternyata daerah itu sudah kosong dan ditinggal warganya," ungkap Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal kepada wartawan, Rabu (15/2/2023) malam.

Faizal mengatakan Polri bersama Kopasgad telah berada di Distrik Paro dan telah mengamankan lapangan terbang. Pihaknya juga akan mengawasi rumah yang ditinggal masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi warga meninggalkan rumahnya begitu saja," jelasnya.

Faizal menambahkan pihaknya belum bisa menyebutkan angka pasti warga yang mengungsi dari Paro. Sebab, pemerintah tidak memiliki data jumlah penduduk yang berada di Paro.

ADVERTISEMENT

"Kami tengah mendatakan jumlah para pengungsi. Saat ini para pengungsi kebanyakan lari ke Kenyam dan yang terdata resmi 144 orang. Nah mereka saat ini dilindungi dan dibantu oleh pemerintah," katanya.

Sementara itu , Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge mengungkapkan pemerintah daerah sedang berusaha menyiapkan tempat dan makanan untuk para pengungsi melalui dinas sosial.

"Sementara ada upaya evakuasi pembebasan pilot di sana (Paro), sementara masyarakat di sini. Kalau pilot sudah dibebaskan berarti masyarakat kita kembalikan ke kampung halamannya," tuturnya.

Namia menambahkan sebagian masyarakat juga ada yang mengungsi di rumah kerabatnya. Namun pemerintah akan tetap memberikan bahan makanan agar tidak membebani keluarganya.

"Ada informasi, masih ada lagi (masyarakat Paro ke Kenyam), jadi waktu mereka jalan dari sana, mereka terpencar. Untuk anak-anak sekolah, saya sudah minta didata dan kami akan layani mereka, mereka juga harus dapat hak mereka berupaya pendidikan dasar," pungkasnya.




(ata/ata)

Hide Ads