Fakta-fakta Banjir Makassar Terjadi Hampir di Seluruh Kota

Kota Makassar

Fakta-fakta Banjir Makassar Terjadi Hampir di Seluruh Kota

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 14 Feb 2023 09:30 WIB
Banjir merendam sejumlah wilayah di Makassar, Sulsel, Senin (13/2/2023). Warga di Kelurahan Maricaya Baru mulai mengungsi.
Banjir merendam hampir seluruh Kota Makassar, Senin (13/2/2023). Foto: (Ibnu Munsir/detikSulsel)
Makassar -

Banjir merendam hampir seluruh Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ratusan warga kini sudah mulai mengungsi.

Banjir menerjang Makassar sejak Senin (13/2) dini hari kemarin. Curah hujan yang tinggi dan air laut pasang disebut sebagai penyebab banjir tersebut.

Dirangkum detikSulsel, Selasa (14/2/2023), berikut fakta-fakta banjir Makassar yang terjadi hampir di seluruh kota:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketinggian Air Capai Leher Orang Dewasa

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin mengatakan hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Makassar sejak Senin (13/2) dini hari. Kondisi itu menyebabkan banjir di sejumlah titik, bahkan ada yang setinggi leher orang dewasa.

"Ketinggian air sampai saat ini ada terpantau sampai leher orang dewasa. Itu di daerah samping aliran kanal di dekat kantor kita di Kerung-kerung," kata Hendra kepada detikSulsel, Senin (13/2/2023).

ADVERTISEMENT

Penyebab Banjir: Curah Hujan-Air Laut Pasang

Hendra menyampaikan banjir disebabkan curah hujan yang tinggi sejak tadi malam. Kondisi tersebut juga diperparah dengan air laut yang sedang pasang.

"Curah hujan yang cukup tinggi dari semalam tiada hentinya. Terus kemudian juga air pasang sehingga ini mengakibatkan banjir di seluruh kota karena aliran air yang harusnya dibuang di laut, air lautnya juga lagi pasang, sehingga terjadi seperti ini," terangnya.

Lalin Macet Parah

Banjir turut merimbas pada arus lalu lintas (lalin) di Kota Makassar. Kemacetan parah terjadi akibat air merendam seluruh jalan kota.

"Saat ini kondisi di Kota Makassar lalu lintas terpantau sebagian jalur di tengah kota macet parah," kata Hendra Hakamuddin.

Menurutnya, kemacetan terjadi lantaran ketinggian air sudah menenggelamkan ban mobil. Akibatnya, tidak sedikit kendaraan yang harus mengurangi kecepatan, bahkan mengalami mogok.

"Sampai menenggelamkan ban mobil," ujarnya.

Kondisi ini, lanjut Hendra, juga diperparah dengan adanya pohon tumbang di Jalan Veteran Makassar.

"Terus diperparah juga dengan pohon tumbang. Jadi kondisi Kota Makassar lalu lintasnya di beberapa ruas macet total," sebutnya.

Fakta lainnya di halaman selanjutnya.

200 Ribu Siswa Diliburkan

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto langsung meliburkan sekolah imbas banjir merendam hampir seluruh kota. Para siswa diminta kembali ke rumah masing-masing.

"Anak-anak kita, saya sudah memerintahkan seluruh sekolah-sekolah untuk memulangkan anak-anak kita ke rumah masing-masing, memastikan anak-anak kita ada di rumah," katanya, Senin (13/2).

Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Muhyiddin mengatakan ada 200 ribu siswa yang terdampak banjir. Mereka adalah siswa SD, SMP, termasuk PAUD.

"Ada 200-an ribu siswa siswi mulai PAUD sampai SD dan SMP ini (diliburkan) demi keselamatan anak," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin dikonfirmasi, Senin (13/2).

Seorang IRT Meninggal Usai Terpeleset saat Banjir

Seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Ika (35) meninggal dunia saat banjir merendam rumahnya. Korban diduga terjatuh dari tangga.

Peristiwa itu terjadi di rumah korban di Jalan Abdul Rahman Hakim, Kelurahan Wala-Walaya, Kecamatan Tallo, Makassar, Senin (13/2). Korban saat itu sedang sendiri berada di rumahnya.

"Informasi dari puskesmas jatuh dari tangga itu. Lokasi banjir itu, mungkin tergenang tidak ada yang lihat menurut informasi puskesmas," kata Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Makassar Armin Paera saat dikonfirmasi, Senin (13/2).

Menurut Armin, camat dan lurah setempat menemukan korban dalam kondisi tidak sadarkan diri di dalam rumahnya. Korban kemudian dilarikan ke puskesmas untuk mendapat pertolongan.

"Bersama warga sekitar dibantu dan mengatakan korban sudah meninggal dan kita evakuasi sudah datang suaminya," jelasnya.

Fakta lainnya di halaman selanjutnya.

500 Warga Mengungsi di Kelurahan Maricaya Baru

Sebanyak 500 warga Jalan Maricaya Baru dan Monginsidi Baru di Makassar kini mengungsi imbas banjir. Mereka mengungsi di Universitas Terbuka di Jalan Monginsidi Baru, Makassar.

"Warga Jalan Maricaya Baru dan Monginsidi Baru (mengungsi). Ada 500-an kurang lebih karena sampai (warga) Sungai Saddang Baru juga," kata Ketua RT Maricaya Baru Anwar saat dikonfirmasi, Senin (13/2).

Anwar mengatakan ada sejumlah pengungsi yang mulai terserang penyakit. Makanya, mereka membutuhkan bantuan obat-obatan untuk diberi penanganan awal.

"Ada demam, ada panas, ada jompo juga. Sekitar ada 20 orang sakit," sebutnya.

Selain itu, Anwar menyebut makanan siap saji juga dibutuhkan para pengungsi. Begitu pula dengan kebutuhan bayi dan balita.

"Obat-obatan, selimut, karena mereka kedinginan ini. Kebutuhan anak juga," paparnya.

Halaman 2 dari 3
(asm/urw)

Hide Ads