Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) melaporkan banjir mengakibatkan 2.929 warga mengungsi. Pendataan korban dan dampak bencana masih dilakukan di lapangan.
Berdasarkan laporan BPBD Makassar 13 Februari hingga pukul 20.00 Wita, tercatat banjir terdampak di 12 kecamatan yang tersebar di 45 kelurahan. Total ada 86 titik wilayah yang tergenang.
12 kecamatan terdampak tersebut, di antaranya Kecamatan Biringkanaya, Manggala, Tamalanrea, Panakkukang, Mamajang, Tamalate, Ujung Pandang, Wajo, Tallo, Makassar, Rappocini, dan Mariso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dilaporkan ada 828 kepala keluarga (KK) dan 2.929 jiwa yang terpaksa mengungsi imbas banjir di Makassar. Mereka berasal dari 8 kecamatan yang tersebar di 24 kelurahan.
Ada pun titik sebaran lokasi pengungsi untuk Kecamatan Manggala berada di Kelurahan Manggala dan Batua. Sementara di Kecamatan Mamajang tersebar di Kelurahan Maricaya Selatan, Mamajang Luar, Mamajang Dalam, Sambung Jawa, Parang, dan Karang Anyer.
Sementara di Kecamatan Ujung Pandang berada di Kelurahan Manggala, sedangkan di Kecamatan Makassar di Kelurahan Maradekaya Utara. Di Kecamatan Tamalanrea, yakni Kelurahan Buntusu, Kapasa, Kapasa Raya, Bira, Parangloe.
Selanjutnya di Kecamatan Biringkanaya tersebar di Kelurahan Katimbang dan Sudiang. Sementara di Kecamatan Rapoocini berada di Kelurahan Rappocini, Banta-bantaeng, Karunrung, Ballaparang. Lalu di Kecamatan Tallo tersebar di Kelurahan Kaluku Bodoa dan Wala-walaya.
Penyebab Banjir Makassar
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menuturkan banjir yang menerjang wilayahnya lantaran hujan lebat. Intensitas curah hujan yang tinggi juga memicu air pasang.
"Makassar hari ini mengalami musibah banjir bukan hanya di pinggir kota tapi juga di tengah kota," kata Danny kepada wartawan, Senin (13/2).
"Ini disebabkan karena dari pantauan cuaca kita mengalami hujan lebat hingga sore hari disertai dengan pasang," sambungnya.
Danny mengungkapkan, akan terjadi dua kali pasang air laut hari ini. Sebelumnya, sudah terjadi pada pukul 09.00 Wita yang menjadi salah satu pemicu banjir merendam hampir seluruh kota.
"Sebenarnya pasangnya tidak terlalu tinggi, cuma dua kali titik pasang hari ini. Tadi jam 9 dan sebentar jam 6 lebih tinggi dari yang sekarang," imbuhnya.
Senada, Kepala BPBD Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin menambahkan, banjir disebabkan curah hujan yang tinggi sejak tadi malam. Kemudian turut diperparah dengan terjadinya air laut yang sedang pasang.
"Curah hujan yang cukup tinggi dari semalam tiada hentinya. Terus kemudian juga air pasang sehingga ini mengakibatkan banjir di seluruh kota karena aliran air yang harusnya dibuang di laut, air lautnya juga lagi pasang, sehingga terjadi seperti ini," terang Hendra.
(sar/sar)