Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto meliburkan aktivitas sekolah imbas banjir merendam seluruh kota. Siswa diminta pulang ke rumah masing-masing.
"Kami bersama Pak Lurah, serta Infokom dan seluruh SKPD Kota Makassar hari ini turun ke lapangan untuk memastikan masyarakat dalam keadaan selamat terutama dalam soal listrik," kata Danny kepada wartawan, Senin (13/2/2023).
Danny kemudian menyebut sudah memerintahkan seluruh sekolah untuk meliburkan siswanya. Para siswa diminta langsung kembali ke rumah masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana anak-anak kita, saya sudah memerintahkan seluruh sekolah-sekolah untuk memulangkan anak-anak kita, ke rumah masing-masing, memastikan anak-anak kita ada di rumah," imbuhnya.
Danny sebelumnya mengatakan banjir Makassar kini tidak hanya terjadi di pinggir kota, namun juga di tengah kota. Dia pun menyebut air pasang pemicu banjir masih akan terjadi petang nanti.
"Makassar hari ini mengalami musibah banjir bukan hanya di pinggir kota tapi juga di tengah kota. Ini disebabkan karena dari pantauan cuaca kita mengalami hujan lebat hingga sore hari disertai dengan pasang," ujarnya.
Dia menyebut akan terjadi dua kali pasang air laut hari ini. Sebelumnya, sudah terjadi pada pukul 09.00 Wita yang menjadi salah satu pemicu banjir merendam hampir seluruh kota.
"Sebenarnya pasangnya tidak terlalu tinggi, cuma dua kali titik pasang hari ini. Tadi jam 9 dan sebentar jam 6 lebih tinggi dari yang sekarang," ujarnya.
200 Ribu Siswa Terdampak
Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Muhyiddin mengatakan ada 200 ribu siswa yang terdampak banjir. Mereka adalah siswa SD hingga SMP, termasuk PAUD.
"Ada 200san ribu siswa siswi mulai PAUD sampai SD dan SMP ini demi keselamatan anak," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin dikonfirmasi, Senin (13/2).
Muhyiddin meminta seluruh siswa untuk dipulangkan dengan terlebih dahulu dijemput oleh orang tuanya. Sementara proses belajar mengajar menggunakan daring.
"Kami sudah keluaran himbauan ke grup sekolah agar anak ini belajar di rumah. Jadi yang terlanjur di sekolah tolong, yang sudah ada di sekolah minta pulang dan di jemput keluarga dan tunggu orang tua," jelasnya.
Menurutnya proses belajar mengajar tak bisa menggunakan sekolah saat ini lantaran air sudah masuk ke lapangan. Sebagian kelas bahkan juga tergenang air.
"Karena cuaca rawan maka secara keseluruhan anak anak pembelajaran daring dulu sementara, jadi kita liat cuaca begitu selesai bagus kita kembali ke sekolah," paparnya.
Muhyiddin tak memberi jangka waktu sampai kapan belajar online diberlakukan bagi siswa. Pihaknya masih melihat informasi bencana di BMKG.
"Masih menunggu. Infonya sementara dulu online sambil kita lihat cuaca," terangnya.
Hingga saat ini dari data yang diperoleh sejumlah sekolah yang terdampak banjir di antaranya, SMPN 1, SMPN 6, SMPN 7, SMPN 19, SMPN 26, SMPN 29, SMPN 21, SMPN 13, SMPN 33, SMPN 18, SMPN 27. Kemudian SMPN 22, SMPN 37, SMPN 3, SMPN 1, SMPN 5, SMPN 8 dan SMPN 24 Makassar.
(asm/hmw)