Dilansir detikINET, setidaknya ada 4 eksperimen yang berujung pada kecaman publik. Mulai dari anak babi campuran monyet hingga skandal narkoba dan ketertarikan seksual lumba-lumba.
Berikut ini sederet eksperimen kontroversial yang menggemparkan dunia:
1. Anak Babi Campuran Monyet
Dua anak babi campuran dengan DNA monyet untuk pertama kalinya lahir di China pada tahun 2019. Sebuah tim ilmuwan dari Negeri Tirai Bambu mengembangkan penelitian tersebut.
Sayangnya, kedua anak babi tersebut hanya bertahan hidup selama seminggu sebelum akhirnya mati. Meskipun keduanya dalam kondisi normal.
Penelitian ini lantas mendapat kecaman dari komunitas ilmuwan. Mereka berpendapat menciptakan chimera (pencampuran genetik) adalah suatu masalah etika.
2. Bayi Hasil Rekayasa Genetik
Ada ilmuwan di China yang mengklaim telah menciptakan bayi hasil rekayasa genetika pertama di dunia. China pun telah menghentikan dan menginvestigasi penelitian tersebut.
Ilmuwan yang melakukan penelitian itu adalah Profesor He Jiankui. Dia mengaku telah mengubah DNA embrio sepasang bayi perempuan kembar bernama Lulu dan Nana dengan maksud mencegah keduanya terkena HIV.
Mengutip Science Mag, eksperimen ini membawanya ke ranah hukum dengan alasan 'praktik medis ilegal' dan dijatuhkan hukuman 3 tahun penjara.
3. Operasi Anjing Berkepala Dua
Dr Vladimir Demikhov, pada tahun 1948 melakukan percobaan yang membuat gempar dunia. Setelah 23 kali percobaan, pada percobaan ke-24 ia berhasil menggabungkan dua anjing.
Demikhov memilih dua subjek yang berbeda, Shepard Jerman bernama Brodyaga dan seekor anjing kecil yang ia beri nama Shavka. Prosedur tersebut menjadikan Brodyaga sebagai inang dan Shavka akan menjadi anjing yang memasok leher dan kepala yang akan melekat pada tuan rumah.
Sayangnya, kedua anjing malang ini hanya mampu bertahan hidup selama empat hari, sebagaimana melansir Medium.
4. Skandal Narkoba dan Ketertarikan Seksual lumba-lumba
Kontroversi penelitian yang didanai NASA dengan ilmuwan yang memberikan LSD juga tak lepas dari kecaman publik. Tentu saja ini melanggar kode etik. Ilmuwan yang awalnya bertujuan mengajari para lumba-lumba bahasa Inggris ini malah memakai narkoba yang biasa menimbulkan halusinasi.
Tak hanya itu, lumba-lumba jantan bernama Peter sampai menunjukkan ketertarikan seksual pada salah satu anggota peneliti dengan ereksi yang terjadi. Penelitian kontroversial ini berujung pada nihil -- sampai sekarang lumba-lumba tidak bisa mengeluarkan suara manusia.
(asm/urw)