Nahas 2 Penambang Tewas Usai Banjir Bandang Terjang Freeport Tembagapura

Papua Tengah

Nahas 2 Penambang Tewas Usai Banjir Bandang Terjang Freeport Tembagapura

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Senin, 13 Feb 2023 09:00 WIB
Banjir bandang dan longsor di PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Foto: Banjir bandang menerjang kawasan pabrik pengolahan konsentrat Mile Point (MP) 74 PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. (dok.istimewa)
Mimika -

Banjir bandang dan longsor terjadi di PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Mimika, Papua Tengah membuat dua penambang lokal hanyut. Nahas kedua korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Kapolsek Tembagapura AKP Ahmad Dahlan mengatakan, dua korban yang ditemukan berinisial JM dan NK. Kedua korban ditemukan oleh warga sekitar secara terpisah di kawasan Mile Point (MP) 70 pada Sabtu (12/2) dan jenazah lainnya pada Minggu (13/2) pagi.

"Kedua korban merupakan masyarakat sekitar area kerja PT Freeport Indonesia (PTFI) ditemukan oleh masyarakat sekitar area kerja PTFI dalam kondisi meninggal," ungkap AKP Ahmad Dahlan kepada detikcom, Minggu (13/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Temuan jasad korban itu dilaporkan masyarakat ke petugas Polsek Tembagapura yang kemudian bersama-sama dilakukan proses evakuasi," sambungnya.

Ahmad menjelaskan, kedua korban merupakan warga sekitar area kerja PTFI. Keduanya kerap melakukan aktivitas penambangan di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Masyarakat yang menjadi korban musibah banjir bandang di area PTFI ini merupakan warga sekitar area kerja PTFI yang kerap melakukan aktivitas pendulangan secara tradisional di aliran kali kabur atau aliran pembuangan tailing. Saat banjir mereka hanyut terbawa," kata Ahmad.

Freeport Hentikan Operasi Tambang

Curah hujan yang tinggi terjadi pada area tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) mengakibatkan sebagian lokasi pabrik pengolahan konsentrat (mill-concentrating) mengalami banjir lumpur pada Sabtu (11/12). Beberapa ruas jalan tambang juga mengalami kerusakan imbas dari hujan lebat tersebut.

"Akibatnya, aktivitas penambangan dan pengolahan dihentikan sementara untuk proses pemulihan," kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas dalam keterangan yang diterima detikcom, Minggu (12/2).

Dalam keterangan itu disebutkan, Tim Emergency Preparedness and Response (EPR) PTFI sudah diaktifkan untuk melakukan tindakan yang diperlukan. PTFI juga telah melakukan penjemputan dan evakuasi 14 orang karyawan yang tertahan dalam gedung perkantoran, dan mereka dalam keadaan sehat.

"Kami bersyukur tidak ada laporan korban jiwa atas kejadian ini. Kami mengutamakan keselamatan bagi seluruh karyawan yang bertugas di lokasi," ujarnya.

Pihaknya masih terus melakukan upaya pembersihan dan pemulihan dengan aman dan sesuai prioritas, sehingga operasi diharapkan dapat kembali normal.

"Situasi wilayah Tembagapura, khususnya area pabrik di MP 74 saat ini terkontrol dengan baik," katanya.

Diketahui, banjir bandang terjadi di kawasan MP 74 yang merupakan area kerja atau pabrik pengolahan PTFI pada Sabtu (11/2). Di kawasan itu terdapat perkantoran, warehouse dan juga bengkel.




(ata/sar)

Hide Ads