Dua penambang lokal yang sempat dilaporkan hilang saat banjir menerjang Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah ditemukan tewas. Keduanya sebelumnya hanyut saat banjir bandang melanda kawasan PT Freeport Indonesia (PTFI) tersebut.
"Kedua korban disebut berinisial JM dan NK yang merupakan masyarakat sekitar area kerja PT Freeport Indonesia (PTFI) ditemukan oleh masyarakat sekitar area kerja PTFI dalam kondisi meninggal," ungkap Kapolsek Tembagapura AKP Ahmad Dahlan saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (13/2/2023).
Ahmad menjelaskan, kedua jasad korban banjir bandang PTFI ditemukan di kawasan Mile Point (MP) 70. Keduanya ditemukan secara terpisah pada Sabtu (12/2) kemarin, kemudian satu jenazah lainnya ditemukan Minggu (13/2) pagi tadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Temuan jasad korban itu dilaporkan masyarakat ke petugas Polsek Tembagapura yang kemudian bersama-sama dilakukan proses evakuasi," terangnya.
Ahmad menjelaskan, kedua korban merupakan warga sekitar area kerja PTFI. Keduanya kerap melakukan aktivitas penambangan di wilayah tersebut.
"Itu masyarakat yang mendulang di kali dan saat banjir mereka hanyut terbawa," kata Ahmad.
"Masyarakat yang menjadi korban musibah banjir bandang di area PTFI ini merupakan warga sekitar area kerja PTFI yang kerap melakukan aktivitas pendulangan secara tradisional di aliran kali kabur atau aliran pembuangan tailing," tambahnya.
Ahmad menambahkan, jasad korban JM dievakuasi dari Distrik Tembagapura menuju Kwamki Narama untuk dimakamkan. Sementara NK akan dimakamkan di area lokasi korban ditemukan lantaran keluarga korban sulit dihubungi.
Saat ini proses pencarian di kawasan PTFI masih dilakukan lewat komunikasi dengan masyarakat setempat. Pasalnya pihaknya tidak bisa masuk ke lokasi kejadian.
"Petugas Polsek Tembagapura pun terus berkomunikasi dengan masyarakat jika masih ada korban lainnya yang belum ditemukan. Jadi sudah dicari. Kita juga mau masuk ke sana, tapi lokasi merah," ujar Ahmad.
Sebelumnya, banjir bandang terjadi di kawasan MP 74 yang merupakan area kerja atau pabrik pengolahan PTFI pada Sabtu (11/2). Di kawasan itu terdapat perkantoran, warehouse dan juga bengkel.
"Curah hujan tinggi pada Sabtu (11/2) di wilayah Tembagapura menyebabkan air mengalir deras di Jalan West Gully, area pabrik pengolahan konsentrat MP 74," kata Vice President Corporate Communications PT Freeport Indonesia Katri Krisnati dalam keterangannya, Sabtu (11/2).
Akibat banjir bandang, sejumlah alat berat milik perusahaan dilaporkan rusak akibat tertimbun material pasir bebatuan serta hanyut dibawa banjir. 14 pekerja PTFI yang sempat terjebak banjir telah dievakuasi.
"14 karyawan yang terjebak dalam gedung sudah dievakuasi dan tidak ada korban jiwa," imbuhnya.
(sar/hmw)