Polisi mengungkap ada 25 warga sipil di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan yang kembali dievakuasi ke Distrik Kenyam. Mereka menyusul diselamatkan usai lebih dulu mengevakuasi 15 pekerja yang sempat diintimidasi oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Jadi ketika kami mengevakuasi 15 pekerja bangunan di Paro, kami melihat ada masyarakat yang turut mengamankan diri menuju ke arah Kenyam," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani kepada detikcom, Jumat (10/2/2023).
Faizal melanjutkan, situasi itu pun kemudian dilaporkannya ke pimpinan. Empat helikopter pun diterjunkan untuk melakukan operasi penyelamatan susulan pada Jumat (10/2) pagi tadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sekitar pukul 07.00 WIT kami berangkat kan pasukan dengan menggunakan 4 helikopter untuk melakukan evakuasi warga sipil. Lalu akhirnya sekitar pukul 10.00 WIT berhasil kami evakuasi sebanyak 25 orang ke Kenyam ibu kota Kabupaten Nduga," imbuh Faizal yang juga Direskrimum Polda Papua ini.
Faizal menerangkan kondisi warga yang dievakuasi ada yang kelelahan dan kelaparan. Pasalnya warga Distrik Paro yang mengungsi menuju Distrik Kenyam tidak dibekali dengan bahan makanan.
"Informasinya warga yang mengungsi tak dibekali bahan makanan. Sama dengan 15 para pekerja itu tidak dibekali makanan, sehingga akhirnya makan ular," ujarnya.
Menurutnya, dari 25 warga sipil yang telah dievakuasi ke Kenyam kini telah menjalani perawatan medis. Namun di antara para pengungsi itu terdapat 1 ibu-ibu dalam kondisi sakit.
"Memang benar kemarin informasinya ada 1 yang sekarat. Tapi saya belum bisa pastikan apakah ibu-ibu tersebut yang dimaksud," katanya.
"Prinsipnya kita evakuasi dululah siapa yang kita temukan. Tadi itu yang di evakuasi ibu-ibu, anak-anak dan ada beberapa pria dewasa," imbuh Faizal.
Faizal belum bisa memastikan apakah saat ini kondisi Paro sudah kosong ditinggal oleh warganya. Pihaknya masih fokus melakukan penyelamatan bagi warga yang terlihat di hutan berjalan kaki.
"Semoga saja tak ada gangguan selama evakuasi. Dan warga bisa kita bantu sampai ke Kenyam, itu dulu lah," tandasnya.
Sebelumnya 15 pekerja yang diancam KKB pimpinan Egianus Kogoya dievakuasi ke Distrik Kenyam pada Rabu (8/2). Mereka sebelumnya dikira intelijen pemerintah hingga akhirnya dilepaskan.
"Mereka dikumpulkan di awal. Namun setelah itu mereka tidak lagi disandera, tapi mereka sudah disuruh pergi keluar dari wilayah Distrik Paro," ucap Kabid Humas Polda Papua Benny Prabowo, Kamis (9/2).
Benny Prabowo membantah ke-15 pekerja tersebut disandera KKB. Mereka disebut hanya diancam KKB.
"Jadi kami sudah mintai keterangan kepada mereka pascadievakuasi. Disampaikan mereka tidak pernah disandera, melainkan diancam dan diintimidasi," tegasnya.
(sar/hmw)