Pengakuan 15 Pekerja di Nduga Tak Disandera KKB Tapi Diintimidasi

Papua Pegunungan

Pengakuan 15 Pekerja di Nduga Tak Disandera KKB Tapi Diintimidasi

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Jumat, 10 Feb 2023 09:20 WIB
Pekerja korban intimidasi KKB di Nduga, Papua Pegunungan.
Foto: Pekerja korban intimidasi KKB di Nduga, Papua Pegunungan. (Dok. Istimewa)
Nduga - Polisi mengungkap pengakuan 15 pekerja di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan yang sebelumnya dilaporkan disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB). Mereka bukan disandera melainkan hanya diintimidasi.

Hal tersebut diungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo. Polisi telah meminta keterangan kepada para pekerja setelah berhasil dievakuasi dari Nduga ke Mimika.

"Jadi kami sudah mintai keterangan kepada mereka pascadievakuasi. Disampaikan mereka tidak pernah disandera, melainkan diancam dan diintimidasi," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo ketika dikonfirmasi detikcom, Kamis (9/2/2022).

Sementara itu, Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengatakan dari pengakuan para pekerja, mereka awalnya didatangi dan diancam oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya yang membawa senjata. Mereka diminta menghentikan pekerjaan pembangunan puskesmas.

"Saat mereka diancam dan diintimidasi masyarakat di sana melihatnya. Kemudian mereka diamankan dan dibawa oleh masyarakat agar tidak terjadi sesuatu yang tak di inginkan terhadap para pekerja itu," terang Faizal saat saat dikonfirmasi terpisah, Kamis (9/2).

Para pekerja kemudian diminta warga untuk meninggalkan Distrik Paro menuju Distrik Kenyam. Para pekerja itu meninggalkan Distrik Paro ke Kenyam dengan berjalan kaki selama 2 hari sebelum dievakuasi anggota TNI-Polri.

"Sebelum berhasil kita evakuasi, 15 pekerja ini sudah 2 hari berjalan kaki untuk keluar dari Distrik Paro. Namun lantaran kondisi di sana gunung, selama 2 hari mereka berjalan kaki hanya mampu menempuh jarak 10 Km," katanya.

"Lalu akhirnya di Puncak Weya masih sekitar Distrik Paro, kita berhasil mengevakuasi mereka ke Timika, Kabupaten Mimika dengan menggunakan helikopter," imbuhnya.

3 Helikopter Evakuasi Pekerja

Sebanyak 3 helikopter lalu diterjunkan untuk mengevakuasi 15 pekerja proyek pembangunan Puskesmas Paro. Helikopter berangkat dari Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Adapun helikopter yang digunakan aparat TNI-Polri melakukan evakuasi ialah Heli Penerbad Bell-412EP/HA-5232 pilot Lettu Cpn Glara Agrestona, Heli Polri Bell-412EP/P-3002 pilot Kompol Asran Kotto, dan Heli Karakal TNI AU EC-725/HT-7201 pilot Mayor Pnb Arif Khoirudin. Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander memimpin proses evakuasi.

Para pekerja proyek tersebut pun akhirnya mendarat dengan selamat di Base Ops Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Mimika. Para pekerja yang tiba terbagi menjadi dua rombongan.

Rombongan pertama tiba dengan diangkut menggunakan Heli Karakal TNI AU EC-725/HT-7201, Rabu (8/2) sekitar pukul 15.25 WIT. Berselang 15 menit kemudian, rombongan pekerja lainnya tiba menggunakan Heli Polri Bell-412EP/P-3002.

Setelah tiba, para pekerja langsung dibawa ke RSUD Mimika untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologis. Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat mengatakan semua pekerja dalam keadaan sehat.

"Tadi mereka menjalani check up dan mereka tadi kalau kita lihat sehat dan mudah-mudahan sehat. Tadi kelihatan wajahnya sehat semua. Cuman kita cek lagi di Rumah Sakit Umum Daerah Mimika," kata Ramdani kepada wartawan di Mimika, Rabu (8/2).


(asm/hsr)

Hide Ads