100 Ekor Sapi di Polman Dilaporkan Mati Terjangkit Virus Jembrana

Sulawesi Barat

100 Ekor Sapi di Polman Dilaporkan Mati Terjangkit Virus Jembrana

Abdy Febriady - detikSulsel
Selasa, 07 Feb 2023 19:25 WIB
Petugas memeriksa kondisi sapi ternak di Polman, Sulbar.
Foto: Petugas memeriksa kondisi sapi ternak di Polman, Sulbar. (Abdy Febriady/detikcom)
Polewali Mandar -

Sebanyak 100 ekor sapi di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) dilaporkan mati akibat terjangkit virus Jembrana yang merebak selama lima bulan terakhir. Akibatnya, tidak sedikit peternak terpaksa menyembelih ternaknya untuk meminimalisir kerugian.

"Kalau angka kematian memang sudah menembus angka 100, kematian dalam artian sempat diselamatkan dan dipotong bersyarat," kata Kepala UPTD Puskeswan Polman, drh Isnaini Bagenda kepada wartawan, Selasa (7/2/2023)

Isnaini menjelaskan, penularan virus Jembrana mulai terjadi sejak bulan Agustus tahun 2022 hingga 2023. Sementara khusus tahun ini, tercatat sebanyak 20 ekor sapi yang dilaporkan mati karena virus Jembrana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk tahun ini, sudah ada sekitar 20 ekor sapi yang dilaporkan mati," paparnya.

Diakui Isnaini, penularan virus Jembrana terbilang cepat. Maraknya jual beli ternak sapi yang sudah terinfeksi virus juga menjadi salah satu penyebabnya.

ADVERTISEMENT

"Untuk angka pesakitan atau penyebaran (virus) memang sangat drastis naiknya, saat ini yang menjadi kendala yaitu adalah pembelian ternak dari kantong-kantong ternak yang sudah terinfeksi virus jembrana oleh orang-orang di luar kontrol kita," ungkapnya.

Isnaini menyebut, pemerintah melalui dinas terkait terus berupaya mencegah penularan virus Jembrana. Selain sosialisasi dan edukasi, petugas juga aktif melakukan pengobatan massal terhadap ternak yang diduga tertular virus Jembrana.

"Yang saat ini dinas lakukan adalah pemberian edukasi, sosialisasi ke masyarakat baik peternak maupun pedagang, untuk tidak membawa keluar ternak-ternak sapi yang terindikasi terpapar virus jembrana," tuturnya.

"Yang lainnya pemberian pengobatan massal ternak-ternak yang terindikasi tertular virus Jembrana, dan juga desinfeksi massal di tempat-tempat sudah terinfeksi," sambung Isnaini.

Lebih lanjut Isnaini mengungkapkan, virus Jembrana dapat ditularkan oleh serangga baik nyamuk maupun lalat. Penularannya ditandai dengan beberapa gejala.

"Untuk (virus) Jembrana sendiri angka kematian dan penyebarannya sangat cepat, ditandai ada keringat darah, yang lebih banyak terjadi pada pembengkakan kelenjar pertahanan pada kaki depan ataupun bagian paha belakang, ada demam dan nafsu makan turun. Virus bisa terbawa serangga, bisa lalat atau nyamuk," jelasnya.

Saat ini, penyebaran virus jembrana telah meluas pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar. Paling banyak terjadi di Kecamatan Mapilli dan Campalagian. Kerjasama antara semua pihak sangat dibutuhkan, agar penularan virus jembrana dapat dihentikan.

"Untuk penularan sendiri, di Kecamatan Mapilli tertinggi dan Campalagian, kita berharap pemerintah desa dan kecamatan dan seluruh instansi terkait bekerjasama meredam penyakit ini, agar tidak terbawa ke kecamatan lain," pungkasnya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads