Para ilmuwan terus melakukan penelitian untuk menciptakan bayi di luar angkasa. Untuk mewujudkan hal tersebut, ilmuwan Inggris telah bekerja sama dengan perusahaan Belanda Spaceborn United dengan melakukan inseminasi buatan di satelit bioteknologi yang mengorbit Bumi.
Dilansir dari detikInet, para ilmuan saat berbicara di Kongres Antariksa dan Sains pertama Asgardia, The Space Nation di Darmstadt, Jerman memperkirakan bahwa bayi antariksa pertama akan lahir pada 2031. Mereka pada 2019 juga telah memperkirakan bayi pertama bisa lahir di luar angkasa 12 tahun ke depan.
Mereka melakukan eksperimen tersebut sebagai bagian dari upaya membuka jalan bagi manusia untuk membuat koloni di luar planet. Rencananya, uji penerbangan perdana akan diluncurkan dari Kanada awal Mei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuannya adalah agar manusia pada akhirnya dapat bereproduksi di luar planet dengan cara alami. Tetapi untuk mencapainya dengan cara yang paling etis dan optimal secara medis, kita perlu mempelajarinya dengan teknologi reproduksi khusus," kata salah satu ilmuwan Spaceborn United, Dr Egbert Edelbroek, dikutip dari Daily Star.
Dalam eksperimen tersebut, mereka akan melakukan eksperimen menggunakan sperma dan sel telur dari mencit atau hewan sejenis tikus sebagai percobaan awal. Langkah ini juga didukung oleh Asgardia, komunitas antariksa internasional yang didirikan pada 2016 untuk menciptakan koloni manusia luar angkasa.
"Kita harus mengidentifikasi solusi yang berkelanjutan secara moral dan biologis untuk kelahiran di luar angkasa atau kita tidak akan pernah mencapai planet dan sistem bintang," kata Ketua Parlemen Asgardia, Lembit Opik.
Edelbroek kemudian menjelaskan hal tersebut dari sisi ilmiah. Dia mengatakan hal ini hanya mungkin dilakukan di orbit Bumi bawah (low earth orbit/LEO). Dia juga mengatakan hal itu hanya mungkin berkat prosedur seleksi yang sangat teliti.
Untuk mendukung eksperimen tersebut, kongres The Space Nation menetapkan sejumlah persyaratan bagi peserta ibu hamil dan tenaga medis yang nantinya akan bisa melakukan prosedur ini. Syaratnya yaitu memiliki pengalaman ke luar angkasa dan ketahanan radiasi alami yang tinggi.
"Kita dapat menginduksi proses persalinan seperti yang mereka lakukan di klinik in vitro fertilization (IVF) setiap hari. Tentu saja akan sulit untuk merencanakan proses alami seperti ini jika ada masalah dengan cuaca, atau penundaan peluncuran," sebut Edelbroek.
"Tetapi para ahli yang bekerja dengan kami, mereka percaya bahwa ini mungkin terjadi, dan itu akan menjadi satu-satunya cara untuk mewujudkannya,"yakinnya.
(urw/asm)