Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa berjanji akan memperbaiki jembatan reyot dari bambu yang jadi akses penyeberangan siswa ke sekolah. Dia memastikan akan membangunnya dalam waktu dekat.
"Insyaallah dalam waktu dekat akan dibangun jembatannya. Agar siswa tidak lagi kesulitan menyeberang ke sekolah," kata Andi Seto Gadhista Asapa saat ditemui detikSulsel di Lapangan Sinjai Bersatu, Sabtu (4/2/2023).
Asa sapaan akrab Andi Seto Gadhista Asapa mengatakan, akan menugaskan tim untuk mengecek lokasi jembatan itu. Berdasarkan hasil survei itu akan diputuskan, apakah yang dibangun jembatan gantung atau semi permanen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk detailnya bicara sama Irwan (Kepala Bappeda Sinjai)," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Sinjai Irwan Suaib menuturkan, Pemkab Sinjai sudah komunikasi ke Pemprov Sulsel terkait jembatan reyot yang terletak di Dusun Tonasa, Desa Songing, Kecamatan Sinjai Selatan tersebut.
Jembatan itu berbatasan langsung dengan Desa Polewali, yang jaraknya dari ibukota Kabupaten Sinjai sekitar 35 kilometer.
"Memang sudah ada komunikasi antara Pak Bupati Sinjai dan Pak Gubernur. Hasil pembicaraannya tahun ini akan dikerja," ucapnya.
Irwan menuturkan, ada dua skema yang sementara didiskusikan untuk pembangunan jembatan di Songing yakni, model jembatan gantung melalui CSR atau jembatan semi permanen melalui bantuan keuangan provinsi.
"Semua usulan mendapat dukungan Pak Gubernur karena menjadi kebutuhan siswa yang ada di Sinjai Selatan. Insyaallah tahun ini bisa segera dilaksanakan, untuk estimasi anggaran baru mau dihitung setelah kami cek," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah siswa Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Songing, Kabupaten Sinjai, Sulsel terpaksa melintasi jembatan penyeberangan dari bambu dengan kondisi reyot demi ke sekolah. Mereka nekat bertaruh nyawa melintasi jembatan yang di bawahnya mengalir sungai berarus deras.
Dalam video beredar di media sosial, tampak 3 orang siswi yang akan menyeberangi jembatan. Dua orang di seberang jembatan terlihat berusaha memperbaiki jembatan.
Terlihat jembatan itu hanya dibangun dari beberapa bilah bambu yang membentang di atas aliran sungai. Dua pelajar wanita tengah menunggu warga yang terlihat memperbaiki posisi jembatan bambu tersebut.
"Semoga anak-anak kita selamat. Banjir besar ini. Hanya bermodalkan jembatan darurat," sebut salah seorang dalam video tersebut.
(ata/alk)