SMP di Mamuju Wajibkan Iuran Rp 150 Ribu, Ortu Siswa Protes Tak Diberi Tahu

Sulawesi Barat

SMP di Mamuju Wajibkan Iuran Rp 150 Ribu, Ortu Siswa Protes Tak Diberi Tahu

Hafis Hamdan - detikSulsel
Sabtu, 04 Feb 2023 14:45 WIB
SMPN 1 Kalukku di Kabupaten Mamuju, Sulbar mewajibkan siswa membayar iuran Rp 150 ribu untuk pembangunan lapangan.
SMPN 1 Kalukku di Kabupaten Mamuju, Sulbar mewajibkan siswa membayar iuran Rp 150 ribu untuk pembangunan lapangan. Foto: Dok. Istimewa
Mamuju -

Orang tua (Ortu) siswa SMPN 1 Kalukku di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) memprotes kebijakan sekolah yang mewajibkan siswanya membayar iuran Rp 150 ribu untuk biaya pengerjaan lapangan. Orang tua siswa protes karena tidak diundang rapat terlebih dahulu.

"Di kelasnya anak saya itu ada 24 siswa, sementara undangan hanya dikasih ke satu orang. Itu yang disampaikan anak saya," ungkap salah satu ortu siswa, Rabiatul kepada detikcom, Sabtu (4/2/2023).

Rabiatul mengatakan banyak orang tua siswa yang menolak membayar iuran tersebut. Hal itu ia ketahui setelah mengunggah status terkait keluhannya kepada pihak sekolah di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pas saya bikin status itu baru muncul orang tua siswa, mereka banyak yang menolak. Katanya (ortu siswa) biar mi kalau mau memang (sekolah) tahan ijazah, nanti kita lihat," bebernya.

Ia menambahkan pihak sekolah bahkan sempat mengomentari unggahannya di media sosial untuk memberikan klarifikasi. Pihak sekolah berdalih kalau iuran tersebut sifatnya sumbangan.

ADVERTISEMENT

"Ada juga itu saya lihat komennya (pihak sekolah) yang katanya ini sumbangan. padahal awalnya itu di rapat ini iuran komite, kalau memang sumbangan kenapa pale dipatok angkanya," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, siswa SMPN 1 Kalukku di Mamuju diwajibkan membayar iuran untuk pengerjaan lapangan sekolah sebesar Rp 150 ribu. Permintaan pihak sekolah tersebut berbarengan dengan ijazah siswa yang terancam ditahan jika tidak membayar.

"(Iuran) per siswa Rp 150 ribu dari kelas 1-3. Dengan alasan dana BOS-nya kurang Rp 70 juta untuk buat lapangan upacara. (Siswa) diwajibkan bayar kalau tidak ijazahnya tidak dikasih," ungkap salah satu orang tua siswa, Rabiatul kepada detikcom, Sabtu (4/2).




(ata/asm)

Hide Ads