Hastuti, warga Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang rumahnya hanyut akibat banjir saat ini mendirikan tenda darurat bersama 6 anggota keluarganya. Hastuti berharap bisa mendapatkan bantuan berupa alat masak dan juga pakaian.
"Tadi kami sudah dapat selimut dan terpal. Ini yang mendesak salah satunya kebutuhan pakaian," ungkap Hastuti saat ditemui detikSulsel, Jumat (3/2/2023).
Hastuti merupakan warga Tegal 2, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Parepare. Saat banjir menerjang dirinya tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga termasuk pakaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini pakaian ini saja yang saya pakai di badan. Sekiranya bisa ada bantuan pakaian kami dapatkan," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Selain pakaian bagi orang dewasa, dia juga berharap ada bantuan pakaian untuk anak-anak. Salah satu cucunya kini bahkan tidak ke sekolah karena seragam sekolahnya sudah hanyut terbawa banjir.
"Itu cucu saya masih SD juga habis pakaiannya. Pakaian sekolah termasuk sepatunya hanyut semua entah kemana tersapu banjir," paparnya.
Kebutuhan mendesak lainya menurut Hastuti adalah peralatan masak. Saat ada bantuan seperti mie instan dan beras bisa langsung dimasak di tenda tempatnya mengungsi.
"Kalau bisa ada bantuan alat masak kayak kompor begitu," harapnya.
Hastuti menceritakan dirinya dan anggota keluarganya hampir hanyut saat banjir menerjang pada Rabu malam (1/2). Saat itu dia berpegangan di sofa sehingga tidak terbawa arus banjir.
"Itu saya juga ibu saya berpegangan di sofa dan hanyut terbawa banjir untung terdampar di rumah orang nda langsung ke sungai. Dan langsung menyelamatkan diri dibantu warga," paparnya.
Selanjutnya, salah satu cucunya berpegangan di sebuah kayu sehingga bisa selamat. Jika kayu tersebut ikut tumbang maka cucunya tidak diketahui lagi nasibnya.
"Itu cucu ku diangkat ke atas kayu dia pegangan disitu kasian, alhamdulillah selamat semua kami 7 orang sekeluarga," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir yang menerjang Kota Parepare, mengakibatkan 11 rumah warga di Kecamatan Ujung hanyut terseret arus. Pemerintah setempat pun mulai mendistribusikan kebutuhan para korban berupa selimut hingga sembako.
"Di sini Kelurahan Lappade yang paling terdampak. Ada 11 rumah yang hanyut," ungkap Camat Ujung Ardiansyah saat ditemui detikSulsel, Jumat (3/2).
Ardiansyah menuturkan pihaknya akan berusaha mencari bantuan agar rumah warga yang hanyut bisa dibangun kembali. Dia menyebut akan dicarikan program yang bisa memberikan bantuan rumah.
"Kami akan sinergikan program pemerintah. Misalnya program Baznas dan Pemkot untuk program rumah yang kita prioritaskan bagi yang hanyut," imbuhnya.
(hsr/hmw)