Banjir Masih Rendam 3 Desa di Luwu Utara, Tanggul Jebol Belum Diperbaiki

Banjir Masih Rendam 3 Desa di Luwu Utara, Tanggul Jebol Belum Diperbaiki

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Selasa, 31 Jan 2023 17:37 WIB
Kondisi banjir di Desa Lembang-lembang, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara mencapai pinggang orang dewasa.
Foto: Kondisi banjir di Desa Lembang-lembang, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara mencapai pinggang orang dewasa.Rachmat Ariadi/detikSulsel
Luwu Utara -

Tiga desa di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih terendam banjir setinggi 1 meter. Hal tersebut membuat Pemkab Luwu Utara belum bisa memperbaiki tanggul Sungai Rongkong yang jebol.

"Masih banjir. Ketinggian banjir itu diperkirakan 1 meter yang masih menggenangi 3 desa di Luwu Utara," kata Sekretaris BPBD Luwu Utara Hermansyah kepada detikSulsel, Selasa (31/1/2023).

Adapun tiga desa yang terendam banjir sejak Sabtu (28/1) yakni Desa Cenning, Desa Wara, Kecamatan Malangke Barat. Kemudian Desa Lembang-lembang di Kecamatan Baebunta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hermansyah mengatakan BPBD dan PUPR Luwu Utara berencana membangun kembali tanggul Sungai Rongkong yang jebol sejak tahun 2022 lalu. Namun hal itu tertunda dikarenakan tingginya arus aliran Sungai Rongkong akibat intensitas hujan yang tinggi.

"Sudah sekitar 2 bulan memang jebol. Sebenarnya Pemda melalui BPBD dan PUPR melakukan penanganan pembangunan tanggul. Tapi karena cuaca di Luwu Utara ini tinggi sekali intensitas hujan jadi kita tunda. Dibiarkan dulu sampai aliran sungai tidak terlalu tinggi," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Hermansyah menambahkan pihaknya terus menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir utamanya warga yang terisolasi. Selain itu pihaknya juga mambangun tiga tenda pengungsian.

"Bantuan tetap disalurkan, ada 3 titik tenda pengungsian yang kami sudah bangun. Kami juga terus mengecek kesehatan warga. Sambil menunggu penanganan tanggul yang jebol itu tadi," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 120 kepala keluarga (KK) di Desa Cenning, Kecamatan Malangke Barat, Luwu Utara, terisolasi akibat banjir. Sejumlah anak sekolah dasar (SD) juga tidak lagi bersekolah.

Kepala Dusun Kumpang, Desa Cenning, Buhartin mengutarakan, sebagian warga desa memilih untuk tidak mengungsi karena takut menyeberang.

"Mereka takut menyeberang, kan kita cuma menggunakan perahu. Airnya sudah pinggang orang dewasa atau kurang lebih 1 meteran, kalau hujan lagi arus deras. Jadi mereka tetap bertahan di rumah," jelasnya.

Dia menambahkan, anak-anak di Desa Cenning, Kecamatan Malangke Barat saat ini sudah tidak lagi bersekolah. Ini dikarenakan gedung SD di lokasi tersebut terdampak banjir sehingga tidak bisa digunakan.




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads