Malang Nasib Pratu Ferdian Meninggal Terbawa Arus Sungai Digoel Papua

Malang Nasib Pratu Ferdian Meninggal Terbawa Arus Sungai Digoel Papua

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Selasa, 31 Jan 2023 05:00 WIB
Proses evakuasi anggota TNI meninggal di Sungai Digoel
Proses evakuasi anggota TNI meninggal di Sungai Digoel. Foto: dok. Istimewa
Pegunungan Bintang -

Pratu Ferdian Kusuma, personel Pamtas Yonif 431/TWEJ ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus Sungai Digoel, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Korban terjatuh akibat jembatan gantung yang dilaluinya bersama sejumlah anggota polisi putus.

Jembatan gantung yang berada di Distrik Iwur itu putus pada Sabtu (28/1) sekitar pukul 11.20 WIT. Sementara, Pratu Ferdian baru ditemukan pada Minggu (29/1) sekitar pukul 17.45 WIT.

"Pratu Ferdian Kusuma saat ini sudah dibawa ke Distrik Iwur," ujar Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi kepada wartawan, Senin (30/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah Pratu Ferdian ditemukan cukup jauh dari lokasi jembatan akibat terseret arus sungai. Lokasinya berjarak sekitar 5 kilometer dari titik awal terjatuh.

"(Ditemukan sejauh) sekitar 5 kilometer dari Pos Iwur," ujar AKBP Dafi.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, tiga anggota polisi lainnya yang turut terjatuh dan terseret arus sungai belum ditemukan. Ketiganya masih dalam pencarian Tim SAR.

"Ketiga personel Polres Pegunungan Bintang masih belum ditemukan dan tetap dilakukan pencarian," kata Dafi.

Adapun ketiga anggota Polres Pegunungan Bintang itu yakni Briptu Yohanes Matius, Bripda Risman Rahman, dan Bripda Stevan Randongkir.

Jembatan Gantung Putus

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, insiden jembatan putus berawal saat rombongan Dansatgas Pamwiltasrat RI-PNG Yonif 143/TWEJ hendak melakukan kunjungan kerja ke Pos Satgas Yonif 143/TWEJ.

Sementara di saat bersamaan, juga ada rombongan Polres Pegunungan Bintang yang hendak melakukan pengecekan ke Pos Pol Iwur.

"Kendaraan rombongan hanya sampai di ujung jalan. Selanjutnya personel berjalan kaki melewati jembatan tali. Saat di tengah jembatan tiba-tiba tali jembatan putus," kata Benny, Sabtu (28/1).

Benny menambahkan kondisi tali jembatan yang dilalui memang sudah tidak layak. Tali jembatan putus diduga karena kelebihan kapasitas hingga keempat korban terjatuh.

Di sisi lain, saat disinggung soal dugaan sabotase, Benny menegaskan saat itu anggota sedang melihati Pos Pol Iwur termasuk Satgas Parwiltasrat. Dia mengatakan akses menuju Pos Pol tersebut harus melewati jembatan gantung yang terbuat dari tali.

"Jadi untuk mengarah ke sabotase kemungkinan tidak. Tapi memang untuk menuju pos harus melewati jembatan gantung yang terbuat dari tali. Nah saat melintas jembatan itu diduga melebih kapasitas sehingga talinya tidak kuat dan terputus," ujar Kombes Benny, Minggu (29/1).

Benny pun menduga ada kelebihan kapasitas orang yang berjalan di jembatan. Di lain sisi, usia jembatan sudah cukup lama.

"Ditambah lagi jembatan gantung itu usianya sudah cukup lama. Jadi memang dugaan lantaran melebih kapasitas belum ada mengarah ke sabotase," imbuhnya.




(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads